Akbar Endra: Sudah Benar Pj Walikota Diganti, Situasi Makassar Bahaya!

Akbar Endra
Akbar Endra (Aktivis 98)

Jabatan Pejabat Walikota Makassar Professor Yusran Yusuf, belum seumur jagung. Yusran dicopot mendadak. Dia dianggap mengacaukan pencegahan Covid-19, sebab Makassar menjadi zona merah pekat Covid. Juga, Yusran minim koordinasi. 

menitindonesia.com, Makassar – Baru sebulan menjabat PJ Walikota Makassar, Prof Yusran Yusuf, membuat blunder: Makassar, masuk zona merah pekat Covid 19.

Yusran dinilai gagap menelorkan kebijakan terkait pencegahan dan penanggulangan Covid. Netizen, nyaris setiap hari menyoal. Kinerja Pj Walikota dianggap bobrok. Salah satu penyebabnya, menurut pentolan Aktifis 98, Akbar Endra, Yusran dianggap minus koordinasi. Bahkan, menurutnya, karena dia tersandera secara politis sehingga sulit bekerja profesional

Terkait pencopotan Yusran sebagai Pj Walikota – secara mendadak itu – mantan Anggota DPRD Maros dua periode ini, bilang sudah tepat Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mencopot Yusran. Alasannya, Makassar sangat berbahaya saat ini.

“Jika dibiarkan, bisa jadi Makassar tak hanya menjadi zona merah, tapi hitam pekat, karena pemimpinnya gagap mengelolah kebijakan,” ujar Akbar ketika ditemui di Koffehuis, Jalan Herrasning, Makassar.

Yusran Jusuf menanggapi santai pencopotan dirinya dari kursi Pj Wali Kota Makassar oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Yusran bilang, acara serah-terima jabatan akan berlangsung siang nanti dari dirinya ke Profesor Rudi Djamaluddin.

Prof Rudi, rencananya, besok, Jumat 26 Juni 2020, akan dilantik oleh Gubernur NA. Serah terima jabatan dilakukan oleh Gubernur Sulsel kepada pejabat baru, akan dihelat di Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Makassar.

Menanggapi pencopotan dirinya secara mendadak, Prof Yusran, bilang jabatan yang diembannya bisa dicabut kapan saja.

“Amanah kapan saja bisa beralih. Saya yakin pasti Allah SWT sudah tentukan yang terbaik,” ujar mantan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin itu.