Patarai Amir : Hanya Jokowi Yang Bisa Rubah Rekomendasi Golkar di Pilkada Maros

Ribut-ribut pasca terbitnya Surat Rekomendasi usungan Partai Golkar untuk Pasangan Bakal Calon Bupati Maros H.A.Tajrimin – Havid S Pasha di Pilkada, Patarai Amir menanggapinya dengan candaan. “Hanya Jokowi yang bisa ubah Rekomendasi untuk Tajrimin!”

menitindonesia.com, MAROS – Eskalasi Politik Partai Golkar Kabupaten Maros memanas pasca terbitnya Rekomendasi DPP Partai Golkar yang mengusung pasangan bakal calon Bupati Maros Periode 2020 – 2025 H. Andi Tajrimin berpasangan Havid S. Pasha, ditanggapi dingin oleh Ketua DPD II Partai Golkar, H.A. Patarai Amir.

Menurut Patarai yang juga saat ini menjabat Ketua DPRD Maros, dirinya tidak mau ambil puising dengan gejolak yang berkembang pasca penetapan Tajrimin – Havid. “Rekomendasi sudah final. ini keputusan DPP,” ujarnya.

Dia tidak punya alasan menanggapi issu yang berkembang di luar keputusan tersebut. “Hanya Jokowi yang bisa merubah rekomendasi Tajrimin!” ujar Patarai bercanda.

Sebelumnya, salah satu kadernya, H Sahiruddin, merasa bahwa keputusan Golkar mengusung Tajrimin – Havid belum final. Bahkan Sahiruddin masih terus melakukan upaya lobby agar dapat mengendarai Partai Golkar pada Pilkada nanti.

Kader Golkar yang saat ini memiliki pengaruh besar di Maros, Haji Malik terus berupaya agar Partai Golkar mendukung Sahiruddin sebagai Calon Bupati Maros nanti. “Kami tetap bekerja untuk bisa mengendarai Golkar di Pilkada nanti,” kata Haji Malik.

Pengaruh Malik di Golkar tidak bisa dinafikan. Pada Pileg 2019 lalu, ia berhasil meloloskan anaknya, Hj. Sri Wahyuni Malik dan H. Taufik Malik. Wahyuni meraih terbesar di Dapil I Maros. Di Dapil Maros 3, suara terbesar diraih oleh putranya, H Taufik. Berkat kerja keras H. Malik, Partai Golkar Maros menjadi pemenang pemilu legislatif dan meraih tujuh kursi, sekaligus berhak menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD Maros.

Riak-riak ini, menimbulkan spekulasi politik. Formasi yang sudah terbentuk, pun bisa berubah. Skenario politik masih bisa dibangun lagi. Misal, H. Tajrimin mau mengubah bakal calon pendampingnya.

Alasannya sederhana. Tanpa berkoalisi dengan PKB yang mengusung Havid S. Pasha sebagai Bakal Calon Wakil Bupati, Partai Golkar bisa mengajukan calon secara mandiri. Namun, dari spekulasi atas skenario tersebut, bisa jadi jika ada kompromi politik antara Tajrimin dengan Haji Malik.

Hanya ekspektasi publik lebih banyak yang menginginkan Haji Malik mendorong putrinya Hj. Sri Wahyuni Malik maju di Pilkada. Sri Wahhyuni ini memiliki rekam jejak keterpilihan dan dianggap cakap. Tentu saja, skenario ini hanya bisa dilakukan jika internal Partai Golkar melakukan konsolidasi untuk mengusung kadernya sendiri.

Pada Pileg lalu, suara Sri Wahyuni, jauh melampaui perolehan suara Havid S Pasha. Terkonfirmasi ke Haji Malik, bahwa ia tetap berusaha mengusung Sahiruddin atau Sri Wahyuni. Bahkan ia akan melakukan pembicaraan khusus dengan petinggi Golkar pada saat yang tepat.

Dinamika politik jelang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Maros masih dinamis. Politik bisa berubah setiap saat. (tim)