Petani Enrekang Apresiasi Pemprov Sulsel Pusatkan Penanganan Covid-19 di Makassar 

Umar (45), nyaman bekerja di sawah karena pasien Covid di Enrekang dikirim ke Makassar

Umar (45), Petani asal Enrekang, mengapresiasi langkah Pemprov, karena Pasien Covied di daerah semua di rujuk ke Makassar. Umar merasa lega. Pasien Covid di Enrekang, semua dikirim ke Makassar.

menitindonesia.com, MAKASSAR — Berbagai kalangan mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menekan angka penularan covid-19.

Salah satu langkah Pemprov Sulsel dengan merujuk pasien covid-19 di Kota Makassar. Baik orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19.

Mengingat Pemprov Sulsel menyiapkan rumah sakit rujukan menangani pasien Covid-19 di Makassar. Namun masih ada beberapa RS di daerah yang memiliki RS untuk melayani pasien Covid-19. Dan rujukan dilakukan jika RS daerah tidak cukup memadai atau tidak bisa menangani pasien Covid-19.

Bahkan Pemprov Sulsel menyiapkan program wisata covid-19. Dengan menyiapkan hotel-hotel sebagai tempat karantina ODP maupun OTG.

Apresiasi tersebut datang dari Umar (45). Salah satu petani dari Kabupaten Enrekang.

Baginya, Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki nilai positif.

“Program pemerintah Provinsi Sulsel menstabilkan daerah menjadi zona hijau dengan cara membawa pasien positif Corona dirawat ke Makassar,” ujar Umar.

Olehnya itu, kata dia, dapat membantu melindungi perekonomian di daerah. Sehingga menekan penyebaran penularan di daerah.

“Kebijakan tersebut melindungi perekonomian di daerah. Contohnya aktivitas pertanian di daerah tetap bisa berjalan,” sambungnya.

Jika ODP ataupun OTG yang mungkin saja bisa jadi positif, dan berkeliaran di daerah yang zona hijau. Bisa saja penularan lebih besar hingga berdampak pada pembatasan pergerakan di daerah.

Jika petani dilarang keluar rumah, kata dia, dapat mengganggu ketersediaan pangan di Sulsel

“Apa jadinya kalau para petani di daerah juga dilarang keluar rumah, bisa mengganggu produksi pangan di Sulsel,” tegasnya

Ia pun mengapresiasi atas laboratorium uji Covid-19 yang disediakan Pemprov Sulsel berjumlah 7. Sehingga bisa lebih mudah menemukan pasien terindikasi covid-19 yang bisa menekan penularan. (tim-nabila)