Usai penandatangan Mou pembangunan menara kembar di hadapan Gubernur Sulsel Prof NA. (Foto: Istimewa)
Biayanya Rp1,9 trliun – Twin tower (menara kembar) akan segera dibangun di CPI. Pembangunannya, nanti akan dikerjakan oleh PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) Sulsel bersama PT Waskita Karya. Dalam waktu dekat, pekerjaannya akan di mulai.
menitindonesia, MAKASSAR – Senior Vice President Building Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ir. Septiawan Andri Purwanto, MM meneken surat kerjasama dengan Direktur PT Perseroda Sulsel, Ir Taufik Fachruddin di depan Gubernur Sulawesi Selatan, Profesor Nurdin Abdullah, di Gubernuran, Rabu (4/11).
Kedua pemimpin perusahaan plat merah tersebut, bersepakat akan membangun Gedung Kembar (twin Tower) di kawasan CPI, Pantai Losari Makassar.
Gedung Menara Kembar Provinsi Sulsel, akan segera berdiri di kawasan CPI – (Foto Ist)
Ir. Septiawan Andri Purwanto mengaku, rencana pekerjaan pembangunan twin tower tersebut, merupakan konstruksi yang sangat bagus. Kata dia, pelaksanaan pembangunannya, akan mulai dikerjakan dalam waktu dekat ini.
“Kami tidak ingin menyampaikan banyak pada kesempatan ini. Karena kami langsung pada poin pekerjaannya nanti,” kata Septiawan, singkat dalam sambutannya.
Dia bilang, dengan dilakukan penandatanganan kontrak kerja ini secara langsung pengguna jasa dan penyedia telah sepakat melaksanakan kontrak kerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Profesor HM Nurdin Abdullah mengaku, hari Senin (2/11), kemarin, ia sudah melaporkan pembangunan Twin Tower tersebut kepada Presiden Joko Widodo. “Kita bersyukur, karena bapak Presiden merespon dengan baik rencana ini,” kata Prof NA (akronim nama Profesor Nurdin Abdullah).
“Alhamdulillah, bapak presiden menyambut baik dan beliau berpesan agar terus bersinergi. Pak Presiden bertanya berapa biayanya. Saya jelaskan, totalnya 1.9 triliun, Pak. Beliau tanya, biayanya dari mana? Saya jelaskan, kalau biayanya dari perusahaan milik negara yang siap membangunkan,” ujar Prof NA.
Lanjut dia bilang, setelah pembangunan twin tower tersebut, semua bisa naik kendaraan umum seperti bus dan langsung turun di halte, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki menuju ruangan masing-masing.
“Ini budaya baru yang kita akan bangun di kantor baru. Ini nantinya kita cukup jalan kaki saja bersama-sama masuk kantor dan kita cukup naik bus saja ke kantor baru ini,” ungkapnya.
Prof NA menjelaskan, banyak alasan kenapa harus dibangun twin tower ini. Pasalnya, kata Gubernur, selama ini kantor pemerintahan sangat berjauhan dengan kantor Gubernur. Dan yang terjadi, semua jalan sendiri-sendiri karena kurangnya koordinasi.
“Selama ini terjadi kerja sendiri-sendiri karena kantor berjauhan. Saya kira ini adalah bentuk kolaborasi yang harus kita bangun bersama selama ini, lewat gedung twin tower,” tutupnya.
Hadir pada penandatanganan kontrak kerja sama ini, Direktur Utama PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), H. M. Taufik Fachrudin, MM., Senior Vice President Building Division PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Ir. Septiawan Andri Purwanto, MM dan seluruh rombongan lainnya. #adezakaria