Amir Kadir - Aktifis Anti Korupsi Maros. (Foto Istimewa)
Tak puas berdemo – Aktifis Anti Korupsi Maros Amir Kadir, tantang Jubir Hati Kita Keren berdebat soal kasus lampu jalan. Amir menantang buka-bukaan soal data kerugian negara. Mendapat tantangan berdebat, Chaerul enggan menanggapinya. “Kami tidak punya waktu debat kusir, kami fokus sosialisasi. Kami mau capai elektabilitas di atas 60 persen,” kata Chaerul Syahab.
menitindonesia, MAROS – Kasus lampu jalan sepuluh tahun yang silam, diusik lagi. Padahal Kasus ini sudah lama padam. Ialah Amir Kadir, Aktifis Anti Korupsi di Maros yang juga mendukung Paslon nomor urut 3, Harmil-Ilham (Maros Unggul), mendemo kasus tersebut. Malah ia menantang berdebat.
“Saya punya data, mana itu jubirnya Keren, saya mau ajak dia debat soal data kerugian negara dari kasus lampu jalan,” kata Amir Kadir di Maros, Sabtu (14/11/2020).
Melalui releasenya, Amir membeberkan kalau kerugian dalam proyek lampu jalan yang sebenarnya sebesar Rp305 juta, bukan Rp80 juta seperti yang dilansir Jubir Hati Kita Keren, Chareul Syahab.
Ia mengaku kalau angka kerugian negara sesuai datanya bisa ia buktikan. “Data yang kami punya tidak mengada-ada, bisa kami buktikan. Kalau berani, saya tantang Chaerul Syahab buka-bukaan data. Tapi saya yakin, dia tidak berani buka-bukaan dengan saya karena dia tahu data saya akurat,” ucap Amir.
Sebelumnya Chaerul menjelaskan, kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah nama besar di Maros itu, sudah bergulir sejak tahun 2014 jelang Pilkada. Saat itu masih ditangani Polda Sulselbar, kasus ini pun pernah ditolak oleh Kejati saat hendak dilimpahkan oleh penyidik.
Ia juga menyebutkan, potensi kerugian negara yang ditemukan penyidik Polda Sulselbar sebesar Rp524 juta dari total anggara Rp1,4 miliar. “Namun, kasus tersebut redup karena polisi sulit membuktikan adanya kerugian negara,” kata Chaerul.
Ia menilai, kasus tersebut tidak efektif lagi dijadikan sebagai amunisi politik untuk kepentingan elektoral, karena Bupati Maros Ir HM Hatta Rahman bukan lagi calon bupati. “Ini muncul waktu Pilkada 2015, bahkan demonya juga ke Jakarta. Hasilnya pun nihil,” kata Chaerul.
Menyinggung data soal jumlah kerugian negara, menurut Chaerul, data yang bisa diterima adalah hasil audit lembaga resmi, seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Ia mengakui, dari hasil audit BPKP memang ada kerugian negara yang ditemukan, nilainya sebesar Rp78 juta (bukan 80 juta). “Setelah kerugian tersebut dikembalikan, maka negara tidak mengalami kerugian, karena sudah dikembalikan,” kata Chaerul setelah dikonfirmasi.
Mendapat tantangan berdebat soal data, ia mengaku tak punya kapasitas bicara soal data di luar data resmi. “Jadi kalau dia mau berdebat, silahkan berdebat dengan auditor BPKP yang mengatakan negara tidak dirugikan atas proyek lampu led karena pemerintah sudah mengembalikan Rp78 juta sesuai temuan BPKP,” kata Chaerul Syihab.
Chaerul tidak mau lagi menggubris apa yang dipersoalkan oleh Amir Kadir. Ia mengaku, Hati Kita Keren sibuk mensosialisasikan program kerja ke masyarakat.
“Kami mau menangkan Pilkada Maros secara elegan tanpa menyakiti lawan. Pak Chaidir dan Hj Suhartina saat ini sudah mencapai elektabilitas berdasarkan survei di angka yang meyakinkan, lebih 40 persen. Kita mau fokus menang di atas angka 60 persen, jadi tidak ada waktu berdebat kusir,” ucapnya. #asnur