menitindonesia, MAROS – Ketua Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Kabupaten Maros Ir Colleng, mengapresiasi rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Maros mendatangkan investor nasional untuk membangun Industri Senjata dan Peluru di Kabupaten Maros.
“Ini suatu terobosan yang sangat maju karena menjadikan Maros daerah industri pertahanan dengan mendatangkan investor membangun pabrik senjata dan peluru. Kalau ini jadi, jauh lebih memberikan harapan dibanding industri semen yang ada di Maros,” kata Colleng di Maros, Kamis (1/4/2021)
Colleng menilai industri senjata dan peluru yang renana akan dibangun di Maros, kata dia, memiliki dampak terhadap pendapatan asli daerah. Menurutnya, produksi senjata dan peluru tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan militer dan pertahanan dalam negeri, tapi juga tentu memenuhi permintaan dari luar negeri (ekspor).
“Jika industri senjata dan peluru ini jadi, ini akan membuat nama Kabupaten Maros semakin terkenal, sebab selama ini, pabrik senjata dan peluru hanya diproduksi oleh PT Pindad di Bandung,” ujarnya.
Lebih lanjut Colleng menjelaskan, bahwa dengan adanya industri tersebut, lapangan kerja Maros akan terbuka dan ini akan menmghidupkan banyak sektor ekonomi masyarakat.
Selain itu, Colleng menyebut, bahwa Maros memiliki sumber daya alam seperti galena dan tembaga yang berlimpah di Kecamatan Tompobulu.
“Potensi ini cocok untuk industri senjata dan peluru. Akhirnya SDA itu bisa menghasilkan nilai tambah dan manfaat bagi bangsa dan negara, khususnya untuk kepentingan pertahanan nasional, daripada SDA ini dieksploitasi yang hanya berdampak kerusakan lingkungan dan tidak berefek pada ekonomi masyarakat,” ucap Colleng.
Sebelumnya, diketahui Bupati Maros HAS Chaidir Syam bersama Ketua DPRD Maros HA Patarai Amir, melakukan rapat bersama Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Republik Indonesia Mayjen TNI Dadang Hendraguna di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu, tanggal 31 Maret 2021, kemarin.
Kemenhan mengharapkan agar industri senjata dan peluru dapat dibangun di Kabupaten Maros. Rencana pembangunan pabrik senjata ini, akan dibangun oleh PT Kambria Pertahanan Indonesia (KPI) di Kecamatan Tompobulu yang rencana lahannya seluas 4 Hektar.
Sementara, Ketua DPRD Maros Patara Amir mengatakan, rencana pembangunan pabrik senjata dan peluru tersebut, sementara akan dilakukan kajian mengenai analisis dampak lingkungan (Amdal) dan sejumlah persyaratan lainnya.
“Jika tidak berdampak buruk terhadap lingkungan dan telah memenuhi persyaratan, DPRD akan memberikan dukungan full terhadap Pemda dan investor untuk mendirikan industri ini,” pungkas Patarai. (roma)