Tak Mau Kecolongan, Disnaker Makassar Pantau Data Pekerja Asing

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan. (Foto: ist_menit)

menitindonesia, MAKASSAR – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, mengambil langkah cepat dalam mendata jumlah pekerja asing yang ada di Kota Makassar. Hal ini dilakukannya karena permasalahan tenaga kerja asing di Sulawesi Selatan menjadi sorotan publik.
Diketahui seblumnya, puluhan TKA asal RRC tiba-tiba masuk melalui bandara Sultan Hasanuddin Maros di saat PPKM darurat diterapkan oleh Pemerintah.
“Sebagai langkah awal pihak Disnaker Makassar akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk menyesuaikan data perizinan kerja para pekerja asing yang ada. Kami akan pantau para pekerja asing agar tidak kecolongan dalam hal perizinan kerja terlebih dalam masa pandemi saat ini,” kata Andi Irwan Bangsawan melalui keterangannya, Kamis (8/7/2021).
Selain melakukan pengawasan, Irwan juga mengatakan pihaknya akan melakukan pendekatan pada sejumlah perusahaan pemakai tenaga kerja asing agar lebih memprioritaskan tenaga lokal Makassar dalam perusahaannya.
“Keahlian tenaga kerja lokal kita tidak kalah dengan asing, jadi kami sudah himbau perusahaan agar memprioritaskan tenaga kerja lokal,” ucapnya.
Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan data Disnaker per 1 Januari – 30 Juni 2021, jumlah tenaga kerja asing di Makassar sebanyak 24 orang, dengan rincinan: Amerika Serikat 5 orang, Turki 1 orang, Malaysia 4 orang, Afrika Selatan 1 orang, Australia 1 orang, RRC 3 orang, Belanda 3 orang, Jepang 1 orang, Korea Selatan 3 orang dan Vietnam 1 orang.
Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Penta & PKK) Disnaker Makassar Baharuddin Mustamin menjelaskan, jumlah tenaga kerja asing di Makassar pada tahun 2021 mengalami penurunan sebanyak 63 orang dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 87 orang dan di dominasi dari negara RRC sebanyak 24 orang.
“Untuk 2021, jumlahnya turun lebih 50 persen dari tahun lalu dan para kerja asing tersebut bekerja di bidang tehnik dan keagamaan,” ujarnya. (andi esse)