Kasus Covid-19 Makin Gawat di Makassar, Masjid Al-Markaz Tiadakan Shalat Idul Adha 1422 H

Ketua Yayasan Islamic Centres (YIC) Sulsel, Prof Dr H Basri Hasanuddin, SE, MA. (Foto: ist_menit)

menitindonesia, MAKASSAR – Pengurus Yayasan Islamic Centre (YIC) dan Pengurus Mesjid Al Markaz Al-Islami mengambil keputusan mendadak untuk membatalkan pelaksanaan Idul Adha 1422 H di Mesjid Al Markaz Al Islami, Makassar, yang jatuh pada hari Selasa, tanggal 20 Juli 2021 M.
Ketua YIC, Prof. Dr. H Basri Hasanuddin, SE, MA, usai memimpin rapat yang dihadiri Imam Besar Mesjid Al Markaz Al Islami, Ustadz Dr H Mammar Bakri Lc, dan sejumlah pengurus Mesjid, mengatakan keputusan meniadakan Shalat Idul Adha 1422 H karena adanya perkembangan beru, yakni Covid-19 yang terus menanjak di Kota Makassar.
Dia juga menghimbau, agar jamaah melaksanakan Shalat Idul Adha di rumah masing-masing, karena mengingat situasi pandemi yang semakin mengkhawatirkan, apalagi dengan ditemukannya Covid-19 varian delta sudah menginfeksi warga Makassar.
“Perkembangan kasus Covid-19 di Makassar dan juga adanya edaran yang dikeluarkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka demi kemaslahatan bersama, kita putuskan meniadakan pelaksanaan salat Idul Adha tahun ini,” kata Prof Basri Hasanuddin.
Mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat itu, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang ingin mengikuti Shalat Idul Adha di Al-Markaz. Menurutnya, Masjid Al-Markaz Al-Islami menjadi representase semua pihak sehingga harus memberi contoh upaya untuk bersama-sama ikut penanggulangan penyebaran wabah covid-19.
Sebelumnya, pengurus Masjid Al-Markaz Makassar telah membentuk panitia pelaksana Shalat Idul Adha 1442 H dan telah merampungkan persiapan teknis untuk pelaksanaan Shalat Idul Adha, penentuan khatib, hingga penyembelihan hewan qurban.
Imam Besar Mesjid Al Markaz Ustad Muammar Bakri, menjelaska terkait pelaksanaan penyembelihan hewan qurban sebanyak 19 ekor sapi, tetap akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
Dia juga menegaskan, panitia tidak akan melayani pendistribusian daging qurban di lokasi penyembelihan. Panitia akan mengantarkan daging qurban langsung kepada penerima yang sudah terdaftar.
“Jadi daging qurban akan diantarkan langsung kepada mustahid (penerima). Hal ini untuk menghindari terjadinya kerumunan di lokasi penyembelihan. Nama-nama mustahid sudah ada semua didata panitia,” pungkas Muammar Bakri. (andi ade zakaria)