Jadi Narasumber Advance Training HMI, Danny Pomanto Jelaskan Dua Model Kepemimpinan di Era Pandemi Covid-19

Danny Pomanto pada acara Advance Training (LK III) HMI Badko Sulselbar. (Foto: ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) menjadi narasumber dalam Latihan Kader III (Advance Training) yang digelar Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi-Selatan dan Barat, di Hotel Lamacca, Makassar, Senin (09/08/2021).
Danny Pomanto dalam materinya, memberikan bekal kepemimpinan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terus mengalami perkembangan varian, misalnya varian baru delta menjadi varian delta plus.
“Varian baru ini menyebar cepat, dari delta kemudian menjadi delta plus. Kita mesti belajar dari virus ini yang mampu beradaptasi dengan berbagai varian. Tugas kita adalah merubah gaya hidup dengan dua pendekatan, yakni Adaptif Leadership dan Strong Leadership,” kata Danny Pomanto.
Dia mengharapkan, masyarakat segera mengubah gaya hidup dan juga mampu beradaptasi dengan perkembangan pandemi. “Kemampuan beradaptasi di tengah wabah Covid-19 ini sangat penting, termasuk beradaptasi dengan kebijakan New Normal dan PPKM,” ucapnya.
Salah satunya adalah adaptasi terhadap New Normal dan juga PPKM, kata dia, sangat penting dalam upaya bersama mengatasi perkembangan varian baru dari virus Covid-19.
Danny, lebih lanjut menjelaskan, Strong Leadership adalah pendekatan kedua yang menjadi kata kunci hidup di era ini, agar dapat melakukan mitigasi atau pencegahan penyebaran Covid-19.
“Strong Leadership dianggap sebagai kepemimpinan alternatif yang harus dijalankan agar dapat melakukan mitigasi atau pencegahan penyebaran Covid-19,” kata Danny.
Dia juga mengungkapkan, Covid-19 merupakan virus yang hingga kini masih menjadi momok bagi seluruh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Namun, Danny berharap, situasi yang terjadi di India tidak menjalar ke di Indonesia, khususnya di Sulsel dan lebih khusus lagi di Makassar.
“Untuk mencegah kasus seperti di India, pemerintah membuat aturan untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mulai PSBB hingga PPKM ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19, yang sekarang kita rasakan,” ujarnya.
Wali Kota Makassar dua periode ini, juga menjelaskan, saat ini Pemerintah Kota Makassar (Pemkot) sedang bekerja keras memutus rantai penularan virus Covid-19 dengan berbagai program yang dicanangkan.
“Kita memiliki program Makassar Recover dalam rangka memutuskan mata rantai Covid-19 ini. Makassar Recover ini menyangkut soal pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi, khususnya di kota Makassar,” kata Danny.
Sementara itu, Steering Comitte, Asmin Syarif, yang menjadi moderator dalam advance training HMI itu, menyampaikan harapannya kepada peserta mengambil bagian dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Frekuensinya sudah harus sama, energinya harus sama. Diskusinya sudah bukan lagi virus ini ada atau tidak ada, tetapi bagaimana kita melakukan edukasi ke publik, ke masyarakat agar menjalankan protocol Covid-19, satu-satunya jalan melawan virus ini adalah dengan menjaga imun tubuh. Mari bergerak bersama untuk memutus mata rantainya,” pungkas Asmin. (andi esse)