Pengadaan Baju Dinas Anggota DPRD Tangerang Dibatalkan, Ketua DPRD: Biayanya Terlalu Mahal

Anggota DPRD Tangerang. (Foto: Ist)
menitindonesia, TANGERANG – Belanja pakaian dinas untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menuai sorotan publik.
Mereka disorot usai menganggarkan duit senilai Rp675 juta buat pengadaan baju dinas dari berbagai merek ternama, salah satunya adalah Louis Vuitton (LV).
Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Hadi Sudibjo mengatakan selain LV, ada tiga bahan dasar yang akan digunakan untuk baju dinas anggota DPRD Tangerang itu.
Antara lain Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR). Untuk pakaian sipil harian (PSH) akan menggunakan merek Theodoro. Sementara itu, pakaian sipil lengkap (PSL) menggunakan Thomas Crown. “Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian,” ujar Hadi, Selasa (10/8).
Brand tersebut rencananya dipakai oleh 50 anggota dewan. Anggaran pengadaan baju dinas itu mencapai Rp 675 juta.
Hadi mengungkapkan pihaknya telah mengevaluasi hasil laboratorium yang diserahkan oleh tim pejabat pembuat komitmen (PPK). Laporan itu berisi spesifikasi, merek, dan bahan pakaian anggota DPRD Kota Tangerang tahun 2021.
Anggaran tahun 2021 meningkat dua kali lipat, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 312,5 juta.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, dia telah membatalkan pengadaan bahan pakaian tersebut berdasarkan hasil rapat pada Selasa (10/8/2021).
“Pimpinan DPRD, setelah melakukan rapat memutuskan membatalkan pengadaan tersebut,” kata Gatot Wibowo, Selasa (11/8/2021).
Dia juga menyebutkan pembatalan itu secara keseluruhan, dan pengadaan pakaian untuk Anggota DPRD tangerang tahun 2021 ditiadakan.
Selain itu, ujar Gatot, biaya pengadaannya dianggap terlalu tinggi dan menimbulkan sorotan publik, apalagi di masa pandemi pengadaan pakaian bukan prioritas.
“Tidak perlu pengadaan pakaian untuk Anggota DPRD untuk tahun 2021. Biayanya terlalu tinggi dan tidak prioritas,” pungkasnya. (roma)