Tokoh Literasi Sulsel, Idwar Anwar Hadiri Road Show Literasi di Kota Palopo. (Foto: Ist)
menitindonesia, PALOPO – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggaraka road show gerakan literasi di Kota Palopo, Selasa (16/11/2021).
Acara ini dibuka Asisten III Pemkot Palopo, dr. HM Ishaq Iskandar, M. Kes, dan dihadiri oleh Kepala Lapas Palopo, Kapala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, perwakilan perguruan tinggi, OPD se Pemkot Palopo dan sejumlah sekolah lanjutan atas.
Dalam sambutannya, HM Ishaq Iskandar, mengatakan gerakan literasi harus terus dilakukan, utamanya di Kota Palopo. Gerakan ini, kata dia, tidak hanya mnyentuh usia sekolah, tetapi juga semua elemen masyarakat.
Sebagai tuan rumah, Kepala Perpustakaan Kota Palopo, Qodrat, S. Sos, M. Si, menyambut baik kegiatan DPK Sulsel yang dilaksanakan di Kota Palopo.
“Kami berterima kasih kepada Kepla DPK Sulsel, Bapak Moh. Hasan. SH, MH, atas dipilihnya Kota Palopo sbg tuan rumah,: kata Qodrat, S.Sos.
Sementara itu, Kepala UPT Layanan Perpustakaan, Abdul Hadi, S.Sos, MM, yang mewakili Kepala DPK Sulsel menjelaskan, program ini merupakan hal yang sangat penting dalm membangun kekuatam literasi diberbagai lapisan masyarakat.
“DPK Provinsi yang kini memiliiki 5 kantor layanan terus berbenah dan memperbaiki layanan kepada masayarakat, khususnya dalam pengembangn litersi. DPK mmbangun kemitraan dengan berbagai kalangan, khususnya penggiat literasi, penulis, sastrawan dan budayawan dalam menguatkan gerakan literasi yang dicanangkan pemrintah,” ujar Abdul Hadi.
Dalam acara Road Show ini, juga menghadirkan dua pemateri, yakni Pustakawan Ahli Madya, Drs Heri Rusmana, M.Ap, dan tokoh literasi Sulawesi Selatan, Idwar Anwar.
Dalam pemaparannya Heri Rusmana mengungkapkan ide dalam pelayanan perpustakaan, utamanya di masa-masa pandemi. Menurut Heri, perpustakaan harus dapat menjangkau masyarakat hingga ke rumahnya, seperti menghadirkan perpustakaan delevry order dan drive truth.
“Para pemustaka dapat dimudahkan, utamanya di kota-kota besar. Di daerah, mungkin ini masih sulit, namun di kota-kota beaar sangat dapat dilakukan. Sekarang perpustakaan harus semakin dekat dengan masyarakat.” ujar Heri Rusmana.
Tokoh literasi Sulsel yang juga dikenal sebagai penulis buku, Idwar Anwar, dalam materinya mengungkapkan, pentingnya literasi sejak anak usia dini. Hal ini, ujar Idwar, terkait dengan bonus demografi yang akan diperoleh bangsa Indonesia pada 2030-2045.
“Bangsa Indonesia harus mempersiapkn diri untuk menghadapi bonus demografi tersebut. Salah satunya yakni membangun literasi sejak dini,” tegasnya.
Dengan demikian, lanjuta Idwar, generasi muda bangsa Indonesia telh memiliki kekuatan dan modal besar untuk menjadi bangsa yg lebih besar. Sebab usia produktif, kata dia, pada tahun itu mencapai puncaknya.
“Dengan kekuatan usia produktif ini yang memilki basis literasi yg baik, bangsa Indonesia memiliiki peluang untuk menjadi bangsa semakin besar, khususnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” pungkasnya. (roma)