menitindonesia, JAKARTA – Wajah Hj Ade Munawaroh Yasin, politikus PPP, itu, tak lagi beraura riang. Tangannya di borgol oleh petugas KPK. Senyumnya yang dulu manis, tak lagi tersungging. Meski terlihat lesu dan sedikit cemberut, sisah kecantikan di wajahnya masih nampak.
Ade terendus operasi senyap Tim Satgas KPK di Wilayah Jawa Barat saat dia bertemu petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jabar. Mereka sedang membicarakan temuan hasil audit yang dilakukan pihak BPK terhadap Pemkab Bogor.
Sebagai Bupati, ia ingin pemerintahannya terkesan bersih dan bebas dari temuan yang berpotensi merugikan negara. Sehingga Ade mengajak petugas BPK bertemu, agar laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK tidak memunculkan temuan dan catatan buruk yang bisa menjadi soal hukum ke depan.
Maksud Ade itu tak kesampaian. Malah pertemuan dengan petugas BPK tersebut, berubah menjadi bencana bagi mereka. Ade harus meringkuk dalam jeruji tahanan KPK, juga petugas BPK itu.
“Mereka tertangkap tangan karena diduga sedang melakukan tindak pidana korupsi, memberi dan menerima suap,” kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Rabu (27/4/2022).
Ade Yasin adalah politikus perempuan yang kini menjabat sebagai Bupati Bogor sejak 30 Desember 2018 silam. Ia lahir pada 29 Mei 1968, dan merupakan adik kandung dari eks Bupati Bogor, Rachmat Yasin.
Saat menjabat Bupati Bogor, Rachmat Yasin juga dicokok KPK karena persoalan rasuah, curi uang negara. Kini, kakak beradik ini, memiliki nasib yang sama: beruntung karena terpilih jadi bupati di Kabupaten Bogor, lalu apes karena dicokok oleh KPK.
Sebelum menjadi Bupati, Ade Yasin pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PPP (2014-2018).
Sebelum menceburkan diri ke dalam hiruk pikuk politik, Ade Yasin pernah bekerja sebagai Advokat di tahun 2000 hingga 2009.
Pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor 2018, Ade Yasin mencalonkan diri sebagai calon Bupati di dampingi calon Wakil Bupati Iwan Setiawan.
Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yakni PPP, PKB, dan Gerindra, mereka mendapat nomor urut 2.
Kala itu, Ade Yasin memenangkan pemilihan dan terpilih sebagai Bupati Bogor setelah meraih suara tertinggi sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya.
Ade Yasin punya program kerja yang disimpulkan lewat Panca Karsa alias lima tekad, yang seluruhnya bertujuan untuk memajukan Kabupaten Bogor.
Isi dari Panca Karsa ini antara lain Bogor Membangun, Bogor Maju, Bogor Sehat, Bogor Cerdas, dan Bogor Keberadaban.
Ade menuntaskan studi S2-nya di Universitas Djuanda Bogor, Magister Hukum. Maka tak heran, dulunya dia adalah seorang pengacara. (roma)