menitindonesia, MAKASSAR – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina, mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dekranas di Istana Wakil Presiden, Auditorium Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Rakenas ini dibuka oleh Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin. Dalam sambutannya, dia menjelaskan, Tema Rakernas : “Semangat Bertahan, Rajin Berdaya Saing”, memiliki arti menunjukan semangat para perajin untuk terus berkarya dan meningkatkan daya saing di saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.
Wury Ma’ruf Amin juga berharap peserta dalam rakernas ini dapat menyusun program-program yang mampu mengatasi permasalahan-permasalahan bagi pelaku UMKM.
“Kita harapkan ada solusi dan terobosan serta ide kreatif untuk meningkatkan daya saing, sehingga perajin dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan bersaing di pasar global,” kata Wury Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel Naoemi Octarina mengatakan poin-poin rakernas tersebut nantinya diejawantahkan dalam program Dekranasda.
Naoemi menjelaskan, selepas rakernas ini nantinya, akan diadakan rapat koordinasi dengan OPD-OPD agar paham aturannya sehingga menciptakan jalur koordinasi yang baik antarsesama.
“Kita ingin menyinkronkan kebijakan daerah, provinsi dan pusat, karena pasca rakernas, Insyaallah sekitar bulan Nopember, kita akan lakukan rapat koordinasi,” jelas Naoemi.
Selain itu, Naoemi juga menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah menggelar kegiatan Pengembangan Layanan Konsultasi Hukum Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu dikarenakan UMKM juga sering menghadapi kesulitan jika bersentuhan dengan masalah hukum.
Padahal, menurutnya, kontribusi UMKM sangat besar dalam menyerap tenaga kerja. Dia mencatat, di Sulsel terdapat 1.571,261 unit dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah.
“Sekitar 87 persen atau sekitar 1.465.543 unit sektor yang mendominasi usaha tersebut yaitu sektor perdagangan, selanjutnya adalah sektor produksi atau industri olahan makanan minuman berada di kisaran 45 persen,” ungkapnya.
Sebagai lembaga yang membina para perajin, lanjut Naoemi, Dekranas mendukung kemandirian ekonomi Indonesia. “Apalagi, pasca pandemi Covid-19 yang memberikan dampak dan tantangan di berbagai sektor, termasuk bagi para perajin yang membuat produk kriya,” ucap Naoemi.
Tantangan-tantangan itu, kata dia, ialah keterbatasan permodalan, kurangnya akses pasar, minimnya regenerasi SDM perajin yang andal, dan persaingan ketat dengan produk sejenis dari luar negeri yang telah membanjiri Indonesia.
Hadir dalam Rakernas tersebut, para Pengurus Pusat Dekranas, Ketua Dekranasda seluruh Indonesia dan Pengurus Dekranasda dari seluruh provinsi/kabupaten/kota Indonesia yang hadir secara daring. (andi esse)