Akbar Polo mendaftarkan diri sebagai Caleg DPRD Provinsi Dapil Sulsel VI. (ist)
menitindonesia, MAKASSAR – Aktivis pejuang rakyat kecil, Akbar Hasan, S.Sos atau Akbar Polo, resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) untuk DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Daerah Pemilihan VI meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare.
Akbar Polo mengatakan, pilihannya bergabung dengan PAN sudah pas. Menurut mantan Ketua BEM UVRI-UPRI Makassar itu, PAN merupakan salah satu partai menengah yang memiliki komitmen kuat terhadap pelaksanaan agenda reformasi tahun 1998.
“Betul saya sudah daftar sebagai Caleg PAN di Dapil VI untuk DPRD Sulsel. Saya mendaftar didampingi istri saya yang tercinta,” kata Akbar Polo saat dikonfirmasi jurnalis media ini, usai mendaftarkan diri di Kantor DPW PAN Sulsel, Kamis (11/5/2023).
Ia pun menyampaikan, setelah mendaftarkan diri sebagai Caleg, maka dirinya akan fokus turun ke dapil melakukan sosialisasi untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya suara pemilih. Meski ada incumbent, Anggota DPRD Sulsel, Irfan AB yang bertarung dengannya di partai yang sama, Akbar Polo mengaku tak gentar.
“Ya kita tidak perlu bersaing, sebab rejeki itu sudah ditakdirkan oleh Allah. Kita harus berikhtiar. Mudah-mudahan Pak Irfan dan saya bisa lolos. Tapi saya tetap optimis bisa mendapatkan suara terbanyak,” ucap Polo didampingi istrinya, Sitti Aisyah.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kabupaten Maros, AS Chaidir Syam, membenarkan jika Akbar Polo saat ini sudah menjadi kader PAN dan menjadi salah satu Caleg yang diandalkan untuk meraih suara terbanyak di Dapil VI Provinsi.
“Selama ini Pak Akbar Polo dikenal sebagai pejuang rakyat kecil, jadi kalau dia mengelolah basis akar rumputnya peluangnya mendapat suara terbanyak memang terbuka,” ujar Chaidir Syam.
Tak hanya itu, Bupati Maros ini juga mengakui, bahwa figur Akbar Polo sangat populer di Maros sebagai Aktivis dan Tokoh LSM Gempar yang selama ini dikenal sebagai “Pejuang Rakyat Kecil”.
“Mudah-mudahan Pak Akbar Polo bisa mengelolah potensinya itu menjadi elektabilitas. Kita butuh sosok pejuang dan suara aktivis di DPRD Sulsel,” ujarnya. (asrul nurdin)