Orasi Politik Surya Paloh ‘Senggol’ Jokowi: Sayang Seribu Sayang, Revolusi Mentalnya Tidak Jadi Kenyataan

Ketua Umum Partai NasDem menyampaikan orasi politiknya di acara Apel Siaga Partai NasDem di GBK. (ist)

menitindonesia, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Drs H Surya Darma Paloh atau Surya Paloh, menyinggung konsep revolusi mental yang dicetuskan Joko Widodo (Jokowi) saat maju sebagai calon presiden (capres) menjadi alasan bagi partainya untuk memberikan dukungan totalitas.
Menurut dia, visi Jokowi itu memiliki kesamaan dengan visi dan misi Partai NasDem, terutama konsep revolusi mental. “Pikiran, gerakan perubahan, sejalan dengan apa yang pernah disitir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi perubahan Partai NasDem,” kata Surya Paloh dalam orasinya di Apel Siaga Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (16/7/2023).
BACA JUGA:
Gelar Apel Siaga, Surya Paloh Pamer Kekuatan Massa NasDem di Gelora Bung Karno
Surya menyebut, pada saat itu logika partainya Jokowi mampu memajukan bangsa dan negara sesuai yang diharapkan. Apalagi, ujar Surya, Indonesia adalah negara yang kaya dan merupakan negara yang memiliki wilayah yang luas, jumlah penduduk yang banyak dan memiliki tanah yang subur. “Namun, dengan potensi yang ada itu, Indonesia belum dapat menjadi negara maju karena tidak adanya revolusi mental,” kata dia.
BACA JUGA:
Penyelundup Solar ke Morowali dan Sultra Mulai Terendus, Ternyata ‘Alena Beliau’
Surya Paloh menyayangkan, harapan revolusi mental yang pernah dicetuskan Jokowi itu, belum menjadi kenyataan. “Sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang berani harus kami katakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kami miliki,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Apel Siaga Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan, keputusan Partai NasDem mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres, memiliki konsekuensi karena partainya berada dalam koalisi pendukung pemerintah.
Namun, menurut Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu, mengusung Anies Baswedan sebagai capres dan berada di dalam koalisi pemerintah adalah dua hal yang berbeda. Meski NasDem tetap mendukung pemerintah sampai 2024, ujar dia, NasDem tetap akan mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres.
“Kewajiban kita melanjutkan pemimpin yang insya Allah akan mampu. Sebab itu kita memilih Anies Baswedan,” pungkasnya. (AE)