menitindonesia, MAKASSAR — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar melaksanakan pelatihan lifeskill kepada 1.000 pemuda lorong yang dilaksanakan selama 5 hari mulai 25 sampai 29 Juli, di Aerotel Smile Kota Makassar.
Kegiatan yang bertemakan “Penguatan Pemuda Lorong Melalui Pelatihan Softskills telah menjadi komitmen Wali Kota yang akan menyediakan 10.000 Pelatihan Lifeskill Training secara gratis.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, Andi Pattiware yang hadir langsung membuka acara tersebut mengatakan kegiatan tersebut akan memberikan modal kepada para peserta atau anak muda untuk dapat bersaing kedepannya terutama di era iptek sekarang ini.
“Kemampuan softskill wajib dimiliki dan dikembangkan sebagai modal awal membangun ekosistem bagi Future Leader. Pendidikan kecakapan hidup untuk penciptaan pekerjaan dan berwirausaha dapat dimaknai sebagai upaya pemberian kemampuan kepada warga masyarakat khususnya pemuda lorong yang membutuhkan berbagai keterampilan sebagai bekal untuk bekerja atau berwirausaha di era globalisasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) semakin berkembang pesat,” tutur Andi Pattiware.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Makassar, Dee Dahyar mengatakan mulai dari tahun lalu pelatihan lifeskill rutin dilaksanakan dengan fokus daerah bagian utara seperti di kecamatan Ujung Tanah, Bontoala, Tallo, kemudian bagian kota, Makassar, Ujung Pandang dan sekitarnya.
Dahyar mengaku untuk tahun ini pada angkatan pertama yang dilaksanakan hari ini Dispora fokus di daerah seperti, Kecamatan Biringkanayya, Panakkukang, Tamalanrea, dan Manggala.
“Jadi memang ini berdasarkan pemetaan yang tim data center diaspora lakukan yang memang kurang kita sentuh kecamatan disana jadi untuk di tahun ini untuk angkatan satu kita fokus di sana,” ungkapnya, Selasa (25/7/2023).
Ia mengatakan tahun ini sendiri dibuat dua angkatan, pada angkatan kedua nantinya dibuka secara umum untuk seluruh warga makassar sebab fokusnya akan lebih ke skill seperti design grapich, make up, dan lainnya.
Menurutnya dari bidang pemberdayaan pemuda memiliki tugas besar, bagaimana mewujudkan pemuda yang mandiri dengan banyak melahirkan wirausaha muda yang sekarang rasionya di indonesia sekitar 3,4 persen dan masih sangat rendah.
“Nah PR nya kita sangat besar, kalau di indo rasionya baru 3,4 persen idealnya 5-7 persen di negara maju itu 10 persen, singapura itu 12 persen di saat puncak demografi sisa 7 tahun, sebenarnya kita berpacu dengan waktu,” tuturnya.
Amanah itu menjadi lebih besar lagi ketika mengingat sisa 7 tahun lagi untuk menuju ke bonus demografi, yang sediakalanya tidak dipersiapkan dengan baik maka impian indonesia emas 2045 tidak dapat terwujud.
“Tugas Dispora sebenarnya sangat berat kita mempersiapkan pemuda dalam waktu 7 tahun dengan kondisi2 parameter yang kurang ideal, apakagi kita mau capai indonesia emas 2045,” ungkap Dee Dahyar.
Direktur Umum dan Pelayanan Perumda Air Minum Kota Makassar, Indira Mulyasari, saat menyampaikan pesan di depan pemuda pada pelatihan itu, mengingatkan bahwa pemuda tidak cukup memiliki visi saja namun juga harus mempunyai keberanian untuk mewujudkannya.
“Menjadi pemuda tidak cukup hanya memiliki visi saja, tetapi anda harus mempunyai energi, anda harus mempunyai keberanian untuk menggapai visi anda itu,” tuturnya dimana dirinya saat ini juga menjabat ketua srikandi pemuda pancasila Kota Makassar.
Menurutnya, pemuda harus yakin menjadi pelopor gerakan yang tidak hanya bangga sebagai pemuda namun dapat berbuat perubahan yang lebih baik.
“Tidak hanya Anda bangga sebagai pemuda tetapi Anda harus yakin anda bisa jadi pemuda yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” tegasnya. (*)