Demokrat Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Andi Nurpati: SBY Siap Turun Gunung

Foto: SBY disambut hangat Prabowo Subianto di Hambalang. Juga hadir Jenderal Agum Gumelar dan Jenderal Wiranto.
menitindonesia, JAKARTA – Deputi Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan, partainya telah memastikan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Menurut Andi Nurpati, alasan Demokrat mendukung Prabowo karena merasa nyaman. Semua partai, ujar dia, di tempatkan pada posisi setara di dalam koalisi. “Tidak ada partai di koalisi Indonesia Maju yang merasa lebih, semua setara. Suasana ini yang membuat Demokrat nyaman dan mau all out memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres,” kata Andi Nurpati saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (17/9/2023).
BACA JUGA:
BREAKING NEWS: SBY Kunjungi Prabowo di Hambalang, Beri Sinyal Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju
Pernyataan dukungan kepada capres Prabowo Subianto, kata Andi Nurpati, secara resmi akan dilakukan partainya saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang  dilaksanakan pada Kamis 21 September 2023 di Jakarta. Rapimnas Demokrat ini, kata dia, akan dihadiri seluruh ketua DPD dan ketua-ketua DPC se-Indonesia. “Pak SBY selaku ketua majelis tinggi partai di Rapimnas nanti akan memberikan instruksi kepada seluruh jajaran pimpinan Demokrat untuk memenangkan Pak Prabowo,” ujarnya.
BACA JUGA:
Survei Pilpres Terbaru: Setahun Sosialisasi, Elektabilitas Anies Makin Rendah Dibanding Ganjar dan Prabowo
Mengenai siapa cawapres Prabowo nanti, Demokrat, kata Nurpati, tidak menyodorkan nama kadernya dan sepenuhnya menyerahkan kepada koalisi dan Prabowo Subianto untuk memutuskan. “Demokrat tidak menyodorkan AHY, kita serahkan ke koalisi dan ke Pak Prabowo untuk memutuskan siapa cawapresnya nanti,” terangnya.

PDI-P Beri Banyak Syarat  Kalau Demokrat Mau Dukung Ganjar

Selain itu, Nurpati juga menyinggung rencana pertemuan SBY dengan Megawati yang belum terwujud. Adanya banyak syarat dari PDI-P kepada Demokrat, membuat pertemuan kedua tokoh bangsa dan mantan presiden ini terhambat. Salah satunya, kata Nurpati, PDI-P mewajibkan Demokrat melakukan deklarasi terlebih dahulu untuk mendukung Ganjar Pranowo sebelum bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA:
Berhasil Tekan Inflasi, Sulsel Raih Penghargaan dari Badan Pangan Nasional
“Terlalu banyak syarat yang diberikan teman-teman di PDI-P sehingga pertemuan Pak SBY dengan Ibu Mega belum terwujud. Tetapi komunikasi politik Demokrat dengan PDI-P tetap berjalan baik. Mas AHY masih kontak-kontakan dengan Mbak Puan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, sore tadi.
Dalam kunjungannya, SBY mengisyaratkan partainya bergabung dengan KIM untuk mengusung Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan itu sebagai capres di Pilpres 2024.
Partai Demokrat pada Pilpres tahun 2014 dan tahun 2019, juga mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres. Namun dua Pilpres tersebut dimenangkan oleh Joko Widodo yang diusung PDI-P dan beberapa partai koalisinya. “Karena sudah pengalaman berkoalisi dengan Pak Prabowo di Pilpres, jadi tak ada kendala dalam komunikasi dan membangun persepsi yang sama,” ujar Nurpati. (AE)