1.500 Hektar Lahan di Sidrap Disiapkan Untuk Budidaya Pisang

fOTO: PJ Gubernur Bahtiar di Lokasi Lahan Budidaya Pisang di Sidrap
menitindonesia, SIDRAP -Pemerintah Daerah Sidrap telah menyiapkan 1.500 hektar untuk budidaya pisang. Hal itu disampaikan langsung Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf kepada Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yang didampingi Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif, Penjabat Sekprov Sulsel Andi Muhammad Arsjad.
Kunjungan Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan rombongannya disambut antusias pemerintah Kabupaten Sidrap dan jajarannya serta warga Sidrap selanjutnya PJ Gubernur Bahtiar dan Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf, melakukan penanaman pisang di Kampung Datae, Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sabtu (11/11/2023)
“Ketika saya berada di Kampung Datae, Kelurahan Lawawoi, Kabupaten Sidrap. Disana ada salah satu lokasi dilakukan penanaman pisang, lahan di sepanjang jalan itu cukup luas dan tidak dimanfaatkan, ” kata Bahtiar dalam keterangan rilisnya yang dibagikan, Minggu (12/11/2023)
Selain pisang kata dia, lahan tersebut juga akan ditanam yang lainnya sesuai dengan kontur lahan. “Dari laporan Pemda disampaikan ke kami menyebutkan bahwa ada ribuan hektar bisa dipakai. Dan ternyata budidaya pisang di Sidrap sudah berlangsung lama. Bahkan sudah ada produksinya,” jelas Bahtiar mengutip keterangan pemerintah Kabupaten Sidrap.
Dengan demikian lanjutnya, tentu akan menguatkan posisi Sidrap sebagai daerah ketahanan pangan. Seperti sebagai penghasil telur, beras dan jagung.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi mengucapkan terima kasih atas dukungan, dan antusiasmenya dalam pengembangan budidaya pisang, selama ini kita gelorakan, “kata Bahtiar.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif mengatakan, pisang adalah buah kultural masyarakat Sidrap. “Perlu kita ketahui kalau pisang itu asal ditanam pasti menghasilkan. Itu kulturnya. Jadi budaya kita di Sidrap dari pagi kami makan sanggara loka (pisang goreng), kemudian siangnya makan sanggara Peppe (pisang ditumbuk) , sore kita makan pallu butung (pisang masak pakai santan kelapa), dan malamnya makan sanggara Balanda (pisang pakai mentega gula), kemudian pisang ijo dan barongko,” urainya.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan setidaknya untuk program budidaya pisang di Pinrang tersedia 3.500 hektar. “Jumlah ini akan menjadi pusat tumbuh ekonomi baru dari pisang,” sebutnya.
Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf, menyampaikan apresiasinya karena Pemprov Sulsel telah memberikan peluang kepada Sidrap untuk menjadi lokasi penanaman program budidaya pisang. “Untuk program ini kami siapkan 1.500 hektar,” ungkapnya.
Pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), La Tellese, sangat merespon program budidaya pisang ini. “Sebetulnya dari kami sangat merespon. Ini tentu sangat berkaitan dengan peningkatan pendapatan kami disini,” pungkasnya. (*)