Melihat Rekam Jejak Provinsi Bali dalam Penurunan Stunting jadi Studi Tiru TP PKK Sulsel

Foto : Pj Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar dalam Kunjungan Kerja Studi Tiru Terkait Stunting, Kunjungannya Diterima Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ida Mahendra Jaya

menitindonesia, BALI – Bali merupakan daerah terbaik dalam penanganan penurunan stunting di tingkat nasional. Maka tak ayal daerah berjulukan Pulau Dewata ini menjadi tempat studi tiru.
Dari data angka stunting Kota Denpasar tahun 2023. Daerah ini meraih target 4 persen, lebih rendah dari tahun 2022 sebesar 5,5%. Diketahui daerah ini juga meraih target tiga tahun berturut-turut mengalami penurunan yakni pada 2020 sebesar 14,48%, kemudian turun menjadi 9 persen pada 2021 dan pada 2022 turun menjadi 5,5% yang merupakan angka stunting terendah se Provinsi Bali.
Sehingga kasus stunting mengalami penurunan sebesar 2 persen, sebelumnya 10 persen lebih, turun menjadi 8 persen di tahun 2022. Hal itu disebutkan Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ida Mahendra Jaya.
Dengan demikian Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar studi tiru dan Capacity Building, ke Provinsi Bali, pada Kamis (30/11/2023), hingga Jumat (1/12/2023)
Dihari pertama, Pj Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar bersama para pengurus PKK melakukan sharing program strategis unggulan dan silaturahmi dengan TP PKK Bali. Rombongan diterima secara langsung oleh Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ida Mahendra Jaya, beserta segenap jajaran, di Rumah Jabatan Gubernur Bali.
Selanjutnya dilakukan kunjungan studi tiru ke pusat pembuatan pie susu. Dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bali Putu Anom Agustina, dan Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom memaparkan tentang strategi-strategi yang mereka lakukan untuk menangani stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Bali juga menjelaska, tentang bagaimana mereka berkolaborasi dengan program-program PKK lainnya, serta dengan kepala desa, pemerintah, maupun dengan kepala desa adat dan jajarannya. Dialog berlangsung dalam suasana yang cair dan penuh kekeluargaan. Saling bertukar informasi terkait program-program yang dilaksanakan selama ini.
Sofha Marwah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ida Mahendra Jaya beserta segenap jajaran, atas kesediaannya menerima untuk datang bersilaturahim dan berdiskusi serta sharing pengalaman mengenai pelaksanaan tugas-tugas TP PKK.
Ia mengatakan, Pengurus PKK Provinsi Sulsel ke Bali sejumlah 40 orang, yang terbagi dua rombongan. Yaitu 20 orang mengikuti kegiatan studi tiru, dan 20 orang mengikuti kegiatan Capacity Building.
“Tujuan kedatangan kami adalah untuk berdiskusi dan mengetahui kiat-kiat khusus serta praktik-praktik terbaik dari Ibu Pj Ketua TP PKK Bali berserta jajaran terkait tertib administrasi, penanganan stunting, serta kegiatan 10 Program PKK di Provinsi Bali,” ujarnya.
Sofha Marwah pun berharap, Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali beserta pengurus berkenan untuk membagi kiat-kiat dan praktik upaya konvergensi penurunan stunting di Provinsi Bali untuk diadopsi dan dilaksanakan di Sulsel.
Sementara, Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ida Mahendra Jaya, menyambut hangat kedatangan Pj Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar, bersama rombongan. Ia mengakui, salah satu yang menjadi fokus PKK Bali adalah penurunan stunting.
“Kasus stunting mengalami penurunan sebesar 2 persen, sebelumnya 10 persen lebih, turun menjadi 8 persen di tahun 2022,” kata Ida Mahendra.
Keberhasilan penanganan stunting di Provinsi Bali, kata Ida Mahendra, berkat sinergitas para pengurus PKK hingga ke tingkat desa.
Ida Mahendra juga memperkenalkan sejumlah program PKK Bali. Diantaranya Gerakan Tanam (Gertan) Cabai, sekaligus mengajak Pj Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah, untuk menanam cabai di pekarangan Rujab Gubernur Bali. Selanjutnya, agenda Capacity Building dilaksanakan di hari kedua, Jumat (1/13/2023), di Kebun Raya Bedugul. (*)