menitindonesia, MAROS – Melalui Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora), akan menyelenggarakan event lari trail yang menarik pada Minggu, 8 Desember 2024 mendatang.
Event ini akan berlangsung di Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, dan merupakan kerja sama dengan Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Sulawesi Selatan.
Dalam event lari trail ini, peserta akan berlomba dalam dua kategori, yaitu 16 kilometer dan 7 kilometer.
Kepala Disparpora Maros, Ferdiansyah menjelaskan, jalur lari akan membawa para peserta menelusuri keindahan alam Tompobulu yang kaya dengan hutan, sungai, dan pegunungan.
“Peserta akan menikmati alam yang luar biasa, dengan rute yang mengharuskan mereka melintasi desa-desa dan medan alami Tompobulu,” ujar Ferdiansyah, Selasa (03/12/2024)
Untuk kategori 16 kilometer, peserta akan melewati dua desa, yaitu Bontomanurung dan Bonto Somba, sedangkan untuk kategori 7 kilometer hanya akan melintasi satu desa, Bontomanurung.
Dalam event trail yang pertama kali bekerja sama dengan ALTI ini, total 500 peserta akan ambil bagian, dengan pembagian masing-masing 250 peserta untuk kategori 16K dan 7K.
Ferdiansyah menambahkan, event ini menjadi sebuah pengalaman baru bagi masyarakat, mengingat sebelumnya Pemkab Maros telah menggelar event lari semi trail.
“Tetapi kali ini adalah event trail penuh yang akan melintasi medan yang lebih menantang,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam, yang juga Ketua ALTI Sulsel, mengatakan bahwa event ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga untuk memperkenalkan Tompobulu sebagai destinasi wisata alam yang luar biasa.
“Ini adalah kesempatan besar untuk mempromosikan Tompobulu. Event seperti ini akan menarik banyak wisatawan dan tentu berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal,” ujarnya dalam rapat koordinasi (Rakor) jelang event.
Chaidir menambahkan, kehadiran 500 peserta diperkirakan akan mendorong perputaran ekonomi di Tompobulu.
Sebagian peserta lari trail akan menginap di rumah-rumah warga atau bahkan berkemah di sekitar lokasi, yang tentunya akan memberikan dampak positif pada sektor pariwisata lokal.
“Peserta akan membeli makanan, menginap, dan membawa pulang oleh-oleh khas, seperti gula aren, yang akan membantu perekonomian masyarakat setempat,” pungkasnya.
Rangkaian event ini dipastikan menjadi ajang yang tidak hanya menantang, tetapi juga menyuguhkan pengalaman baru bagi penggemar olahraga alam.
Selain itu, event ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi wisata alam yang dimiliki Tompobulu, dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan di masa depan.
Redaksi