menitindonesia, JAKARTA – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menyampaikan bahwa sebanyak 46.735.310 orang melintas di wilayah Indonesia dari 1 Januari hingga 15 Desember 2024. Jumlah ini mengalami peningkatan 12 persen dibandingkan 2023 yang mencatat 41.666.999 perlintasan.
“Mereka melintas melalui jalur udara, laut, dan darat,” kata Saffar dalam konferensi pers Capaian Kinerja dan Kebijakan Terbaru Ditjen Imigrasi 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).
Rincian Perlintasan:
- Jalur udara: 36.753.657 orang
Jalur laut: 8.237.837 orang
Jalur darat: 1.743.816 orang
Dari total perlintasan, 22.181.080 merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), sedangkan 24.553.502 adalah Warga Negara Asing (WNA). Australia menjadi negara dengan jumlah kedatangan tertinggi, yakni 1.638.687 orang, diikuti oleh:
1. Cina: 1.514.633 orang
2. Malaysia: 1.443.484 orang
3. Singapura: sekitar 1,2 juta orang
4. India: 484.072 orang
Peningkatan Izin Tinggal dan Rekor PNBP
Saffar juga mengungkapkan peningkatan signifikan dalam penerbitan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) yang mencapai 9.325.307 izin hingga 15 Desember 2024, melonjak 31 kali lipat dibandingkan 295.960 pada 2023. Selain itu, Ditjen Imigrasi menerbitkan 259.944 Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dan 6.437 Izin Tinggal Tetap (ITAP).
Dari layanan ini, Ditjen Imigrasi mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 8,58 triliun, melampaui target Rp 6 triliun dengan pencapaian 142 persen. PNBP ini berasal dari:
-
Visa: Rp 4,82 triliun
Paspor: Rp 2,35 triliun
Layanan imigrasi lainnya: Rp 1,40 triliun“Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah,” ujar Saffar.
Program Golden Visa: Investasi Rp 9 Triliun
Ditjen Imigrasi juga melaporkan perkembangan program Golden Visa yang diluncurkan 25 Juli 2024. Hingga 10 Desember 2024, telah diterbitkan 471 Golden Visa dengan total nilai investasi mencapai Rp 9 triliun. Program ini memberikan kemudahan tinggal jangka panjang dan akses prioritas di bandara internasional bagi para investor dan talenta global.
(AE)