menitindonesia, PHOENIX — Dai kondang, Ustaz Das’ad Latif, mendapat kehormatan sebagai pembicara utama dalam Muktamar Indonesian Muslim Student Association (IMSA) dan Malaysian Islamic Study Group (MISG) 2024. Acara ini berlangsung di Hilton Phoenix Tapatio Cliffs Resort, Arizona, Amerika Serikat, pada 25–29 Desember 2024.
Mengusung tema “Resilient Through Faith: Humanity in Action”, muktamar tahunan ini menyoroti ketahanan iman sebagai kunci menghadapi tantangan zaman. Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi dan diskusi untuk memperkuat solidaritas Muslim Indonesia dan Malaysia di Amerika dan Kanada.
Sebanyak 20 pembicara diundang, termasuk Ustaz Das’ad Latif yang terbang langsung dari Indonesia. Acara ini dihadiri lebih dari 1.400 peserta, yang disuguhi berbagai diskusi inspiratif dan cita rasa kuliner tradisional Indonesia.
Presiden IMSA, Aria Novianto, menekankan pentingnya ketahanan iman di tengah tantangan hidup di negara minoritas Muslim.
“Muktamar ini membahas bagaimana menghadapi kesulitan dan permusuhan yang meningkat terhadap umat Islam. Kita diharapkan tidak hanya bersabar, tetapi juga mampu beradaptasi dan bangkit dengan percaya pada rencana Allah,” ujar Aria di sela-sela pembukaan acara.
Ustaz Das’ad Latif mengaku terkesan dengan antusiasme peserta. Ia melihat semangat besar untuk menjadi Muslim yang lebih baik melalui penguatan iman dan pengetahuan agama.
“Muktamar ini mengobarkan semangat ke-Indonesiaan. Dengan memperbaiki pengetahuan agama, Insya Allah, bangsa kita menjadi lebih terhormat. Jika perantau memiliki agama yang baik, mereka akan menunjukkan perilaku yang baik pula. Pemerintah seharusnya berterima kasih atas kontribusi acara ini,” tutur Ustaz Das’ad yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.
Didirikan pada 1998, IMSA telah berkembang dari komunitas pelajar Indonesia menjadi organisasi Muslim terbesar di Amerika Serikat. IMSA kini bergerak di bidang keagamaan, amal, pendidikan, dan budaya, dengan muktamar tahunan sebagai acara puncak yang memperkuat solidaritas dan kebersamaan Muslim perantauan.
Acara ini diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat komunitas Muslim di Amerika Utara serta menanamkan nilai-nilai ketahanan iman dan kepedulian terhadap sesama. (*)