menitindonesia, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025. Aksi yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai pergurung tinggi ini berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat,Jumat (27/12/2024).
Koordinator Pusat BEM SI, Satria Naufal, menyatakan bahwa kenaikan PPN ini akan memberatkan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
“Kebijakan ini tidak pro-rakyat dan hanya akan menambah beban ekonomi masyarakat yang saat ini masih berjuang pulih dari dampak pandemi,” kata Satria saat berorasi.
BACA JUGA:
Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun: Mengapa Harvey Moeis Hanya Divonis 6,5 Tahun?
Para mahasiswa juga menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan kebijakan tersebut melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres). “Kami mendesak Presiden untuk menggunakan hak prerogatifnya membatalkan kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen karena akan semakin menekan kondisi ekonomi masyarakat menengah bawah,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.
Respon Presiden Prabowo
Menanggapi aksi dan tuntutan mahasiswa, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah telah mempertimbangkan dengan matang keputusan kenaikan PPN ini. “Jika itu sudah diputuskan oleh DPR, maka pemerintah harus menjalankannya,” ujar Prabowo. Ia menambahkan bahwa pemerintah telah melakukan perhitungan dan pertimbangan yang matang terkait kebijakan ini.
BACA JUGA:
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, DPR Minta Penegakan Hukum Berkeadilan
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa kenaikan PPN ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara guna mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Kebijakan ini diambil untuk memperkuat basis penerimaan negara, namun tetap memperhatikan aspek keadilan dengan memberikan pengecualian bagi barang dan jasa tertentu yang dikonsumsi masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Sri Mulyani.
Aksi demonstrasi berjalan dengan tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian. Polisi menyiagakan 611 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi dan memastikan tidak terjadi tindakan anarkis.
Mahasiswa berjanji akan terus mengawal isu ini dan mengancam akan menggelar aksi lanjutan jika pemerintah tetap memberlakukan kenaikan PPN 12 persen pada awal tahun depan.
Untuk melihat suasana aksi demonstrasi yang digelar oleh BEM SI, berikut adalah cuplikan video dari lokasi kejadian:
(akbar endra – AE)