Mahasiswa Ramai-Ramai Tolak PPN 12 Persen, Ini Alasannya!

Demo Mahasiswa menolak kenaikan PPN 12 Persen

menitindonesia, MAKASSAR – Rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen, mulai ditentang oleh sejumlah aktivis Mahasiswa di beberapa daerah.
Teranyar, massa yang mengatas namakan diri Aliansi Mahasiswa Makassar Menggugat berunjuk rasa di Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu (28/12/2024) sore.
Mereka berunjuk rasa menutup separuh badan jalan sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Kenaikan PPN 12 persen, Turunkan Presiden Prabowo jika tidak mampu memenuhi tuntutan kami’.
Unjuk rasa di depan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) itu, diwarnai kemacetan panjang.

BACA JUGA:
Polemik PPN 12 Persen, Anggota DPR Gerindra Singgung Ketidakpahaman Kader PDIP

Utamanya kendaraan dari arah Kabupaten Gowa ke arah pertigaan Jl AP Pettarani-Sultan Alauddin.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan tarif PPN 12 persen tersebut.
Alasannya, kenaikan tarif PPN, akan mempengaruhi sejumlah kebutuhan dasar masyarakat.
“Kenaikan pajak pertambahan nilai ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat,” kata korlap aksi, Hose Kayama.
Hal yang dikhawatirkan paling terdampak kata dia, adalah jual beli masyarakat, baik dalam bentuk barang ataupun jasa.

BACA JUGA:
PPN Naik Tahun Depan, Legislator Maros : Waspadai Dampaknya!

“Dampaknya jelas, mulai dari jual beli barang ataupun jasa, ini pasti akan berpengaruh dengan adanya PPN 12 persen,” ujarnya.
Selain itu, Hose juga khawatir, kenaikan PPN 12 persen juga akan membuat biaya pendidikan dan kesehatan juga naik.
“Kekhawatiran kami, akses pendidikan dan kesehatan akan semakin mahal nantinya,” ucapnya.
Sehari sebelumnya, massa aksi dari berbagai elemen mahasiswa juga menggelar demo menolak kenaikan PPN 12% di Jakarta.
Sama halnya dengan di Makassar, Mahasiswa juga menerikaan penolakan atas rencana Pemerintah menaikkan PPN 12 persen per januari 2025 mendatang.