Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa saat memimpin RDP di ruang rapat Bantimurung, Jumat (03/01/2025).
menitindonesia, MAROS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait banjir dan lonsor yang mengakibatkan sejumlah rumah warga terdampak akibat pondasi milik Pondok Tahfidz Haji Ranreng di kelurahan Hasanuddin, Kecamatan Mandai, jebol beberapa waktu lalu.
RDP itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa dan dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD, perwakilan warga terdampak, Perwakilan Pondok dan sejumlah dinas terkait, termasuk pihak pemerintah setempat, Camat dan Lurah. Pertemuan digelar di Ruang Bantimurung DPRD Maros, Jumat (03/01/2025).
Dalam RDP itu, perwakilan warga meminta agar pihak terkait memberikan solusi jangka panjang, agar banjir dan juga longsor di wilayah itu tidak terulang lagi kedepannya. Pasalnya, pasca kejadian itu, pihak Pemerintah setempat bersama pihak pondok Tahfidz baru melaksanakan upaya jangke pendek dengan melakukan perbaikan saluran air.
“Apa yang dilakukan oleh Pemerintah setempat bersama pihak pondok, kita tahu bersama masih sebatas solusi jangka pendek. Nah sementara kita tidak mau hal ini terulang lagi di kemudian hari. Di sini harus ditentukan solusi jangka panjangnya apa,” kata perwakilan Warga, Atma.
Lebih lanjut, Atma juga meminta agar semua pihak terkait, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Lingkungan Hidup segera turun melakukan kajian tekhnis, agar persoalan ini bisa segera dituntanskan.
“Kajian tekhnis ini sangat penting untuk kita jadikan patokan sebagai solusi jangka panjang. Sudah waktunya kita tidak saling menyalahkan, karena baik warga dan juga pondok sama-sama ingin baik,” ujarnya.
Sementara itu, Pihak Pondok tahfidz, Nasaruddin mengaku, telah berupaya mencari jalan yang terbaik buat warga di sekitaran pondok dengan melakukan penggalian penampungan air dan saluran air baru untuk menghambat derasnya air saat terjadi hujan mengarah ke permukiman warga di Perumahan BTN Griya Tamarampu.
“Pasca kejadian itu, kami bersama Pemerintah setempat langsung bertindak dengan melakukan penggalian dan menurunkan satu alat berat ke lokasi. Jadi saat ini kita sudah buat saluran air baru dari penampungan. Biar air tidak langsung ke perumahan,” katanya.
Ketua Komisi II, Marjan Massere yang ikut dalam RDP itu juga setuju jika pihak terkait dalam waktu dekat turun melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk melakukan kajian tekhnis. Walau bagaimanapun, kata dia, Pemerintah harus ada upaya serius dalam menangani bencana itu.
“Jadi memang harus kita selesaikan secara menyeluruh agar tidak ada lagi persoalan di belakang hari. tim tekhnis nanti akan mengkaji seperti apa langkah yang harus di lakukan,” ungkapnya.
Senda dengan itu, Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa juga meminta agar pekan depan pihak terkait seperti Dinas PU dan DLH turun ke lokasi. Adapun hasil kajian tekhnis yang keluar nantinya, harus dipatuhi oleh masing-masing pihak, terutama pada pihak pengembang dan Pondok Tahfidz.
“Kita tidak bisa memutuskan solusi jangka panjang di sini. Pekan depan tim tekhnis akan turun melakukan kajian dan itu kita kawal bersama. Kalaupun nanti solusinya tidak bisa dituntaskan secara menyeluruh, minimal ada upaya berkelanjutan yang jadi solusi permanen,” sebut Gemilang.
Diketahui, akibat curah hujan yang tinggi, pondasi milik Pondok Tahfiz Haji Ranreng roboh pada 10 Desember 2024 lalu. Akibatnya, sejumlah rumah warga yang berada di bawahnya sempat terendam lumpur dan satu unit motor roda 3 rusak tertimbun material.