Erick Thohir diisukan Depak Shin Tae-yong di Timnas, Penggantinya dari Eropa

Ketua PSSI, Erick Thohir dan Pelatih Timnas, Shin Tea Yong (FOTO : Ist)

menitindonesia, JAKARTA – PSSI dan Ketua Umumnya, Erick Thohir, dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan merekrut pelatih asal Eropa untuk menggantikan Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas permainan Garuda, terutama dalam persiapan menuju Piala Dunia 2026.
Posisi Shin Tae-yong menjadi sorotan setelah sejumlah isu internal mencuat. Tidak hanya hasil di Piala AFF 2024 yang menjadi perhatian, tetapi juga dinamika timnas senior selama laga persahabatan melawan Bahrain dan China pada Oktober lalu.
Dinamika Internal di Balik Sorotan terhadap Shin Tae-yong
Sumber-sumber dari media asing seperti Tuttosport dan Eureporter melaporkan sejumlah faktor yang memengaruhi evaluasi terhadap Shin Tae-yong:
  1. Hambatan Bahasa: Ketergantungan Shin pada penerjemah dinilai memperlambat komunikasi di dalam tim.
  2. Ketidakpuasan Pemain Diaspora: Beberapa pemain naturalisasi, seperti Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen, dikabarkan kecewa dengan metode pelatihan Shin yang dianggap tidak sebanding dengan standar di Eropa.
  3. Kritik terhadap Metode Pelatihan: Shin dinilai terlalu fokus pada aspek fisik dan kebugaran, sementara taktik dianggap kurang dikembangkan.
Eureporter menyebut bahwa beberapa pemain diaspora merasa kurang diterima di lingkungan timnas. “Pemain keturunan Indonesia-Belanda seperti Idzes dan Tjoe-A-On merasa kesenjangan budaya dan taktik terlalu besar,” tulis Collin Stevens.
Langkah Erick Thohir dan PSSI: Opsi Pelatih Eropa
Dalam laporan Tuttosport, Erick Thohir disebut sedang menyusun strategi besar untuk membawa Timnas Indonesia tampil lebih kompetitif di level internasional. Rekrutmen pelatih asal Eropa dinilai menjadi langkah strategis untuk mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026.
“Namun, pelatih tersebut harus segera siap untuk laga Maret melawan Australia dan Bahrain,” tulis Tuttosport.
Namun, keputusan merekrut pelatih Eropa juga memiliki risiko. Pengalaman Philippe Troussier bersama Vietnam dan Bryan Robson di Thailand menunjukkan bahwa pelatih asal Eropa sering kali kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sepak bola Asia Tenggara.
Pelajaran dari Asia Tenggara: Adaptasi Adalah Kunci
Menurut mantan pelatih Park Hang-seo di Vietnam, Bae Ji-won, adaptasi adalah faktor utama bagi pelatih asing untuk sukses di Asia. “Kesuksesan Park Hang-seo bukan hanya soal hasil, tetapi juga kemampuannya berkomunikasi dan memahami budaya lokal,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pelatih asing harus memahami cara berpikir dan gaya hidup pemain lokal agar bisa mendapatkan kepercayaan.
Masa Depan Garuda
Jika PSSI dan Erick Thohir benar-benar memilih pelatih asal Eropa, tantangannya tidak hanya soal hasil di lapangan, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan budaya dan gaya permainan di Indonesia. Dengan target besar di depan mata, seperti Piala Dunia 2026, langkah ini bisa menjadi momentum penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Semua mata kini tertuju pada keputusan PSSI: apakah pelatih Eropa benar-benar menjadi jawaban untuk membawa Garuda terbang lebih tinggi?