
menitindonesia, PALANGKARAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan program cetak sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng) —
menargetkan pembukaan 100.000 hektare (Ha) lahan baru pada 2025 — sebagai bagian dari strategi mencapai swasembada pangan nasional. Rapat yang berlangsung di Kantor Gubernur Kalteng, Palangkaraya, Rabu (8/1/2025).
BACA JUGA:
Prabowo Subianto Dinobatkan Sebagai Pemimpin Berpengaruh Dunia, Ini Tanggapan Muhammad Burhanuddin
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nur Alam Syah, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari pengelolaan potensi lahan sebesar 500.000 Ha di Kalteng. Sebanyak 100.000 Ha telah memiliki Survey Investigasi Desain (SID) dan siap digarap.
“Target kami 100 ribu hektare ini bisa dibuka hingga Juni 2025. Ini langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Andi Nur.
Kolaborasi untuk Modernisasi Pertanian
Program ini melibatkan kerja sama lintas kementerian, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membangun tanggul, pintu air, dan sistem irigasi guna mencegah banjir dan mendukung pertanian modern. “Kami pastikan lahan di Dadahup seluas 21.000 Ha bisa diolah dan ditanami. Ini wujud kolaborasi luar biasa untuk mendukung swasembada pangan,” tambah Andi Nur.
BACA JUGA:
Menhan Sjafrie dan BNPT Tingkatkan Kolaborasi Lawan Terorisme di Indonesia
Kementan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,5 triliun untuk wilayah Kalteng sebagai bagian dari dana total Rp 29 triliun di tingkat nasional. Dana ini digunakan untuk cetak sawah, modernisasi alat pertanian (alsintan), optimasi lahan, dan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Partisipasi Lokal dan Dukungan Pemerintah Daerah
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, menyambut baik program ini dan menegaskan kesiapan daerah dalam mendukung percepatan cetak sawah. “Peluang ini jangan sampai diambil provinsi lain. Kalteng siap berkontribusi dalam kedaulatan pangan nasional,” kata Sugianto.
Kepala Dinas TPHP Kalteng, Sunarti, menambahkan bahwa dari hasil SID 2024, lahan seluas 102 ribu Ha dinyatakan siap dicetak pada 2025. “Program ini dirancang dengan perencanaan matang, bukan dadakan,” jelas Sunarti.
Dukungan Pemerintah Pusat untuk Swasembada Pangan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan optimisme terhadap keberhasilan program cetak sawah dan optimasi lahan. Program ini juga melibatkan TNI, Polri, dan berbagai kementerian untuk mempercepat realisasi swasembada pangan.
“Langkah ini berpihak pada petani. Kami optimis swasembada pangan dapat tercapai, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia,” pungkas Menteri Amran.
(akbar endra – AE)