Kebakaran Dahsyat di LA: 10 Orang Tewas, Ribuan Mengungsi

Suasana Kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat (Foto: Ist)

menitindonesia, JAKARTA – Korban tewas akibat kebakaran hutan besar-besaran yang melanda Los Angeles terus bertambah, kini mencapai sedikitnya 10 orang.
Kebakaran ini juga memicu kepanikan, pengungsian massal, dan penjarahan di area terdampak. Garda Nasional California dikerahkan untuk membantu mengendalikan situasi.
Menurut kantor koroner Los Angeles County, korban tewas dilaporkan hingga Kamis malam (9/1) waktu setempat.
“Departemen kami telah menerima 10 laporan kematian terkait kebakaran hingga pukul 21.00 waktu setempat,” demikian pernyataan resmi mereka. Identitas korban masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Kebakaran yang menyelimuti Los Angeles ini telah menghancurkan ribuan hektare lahan dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka.

BACA JUGA:
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Jajaki Investasi Perusahaan Obat dan Suplemen Kesehatan Amerika Serikat

Petugas pemadam kebakaran terus berjibaku memadamkan api, dibantu helikopter penyiram air.
Meskipun kecepatan angin sempat berkurang, titik-titik api baru terus bermunculan di berbagai area.
Hingga kini, kebakaran terbesar terjadi di Pacific Palisades, dengan hampir 8.800 hektare ludes terbakar. Kebakaran lainnya di Altadena telah menghanguskan 5.500 hektare.
“Kami mulai mengendalikan sebagian area di Pacific Palisades dengan enam persen perimeter berhasil diatasi,” ujar seorang petugas pemadam kebakaran.
Namun, kondisi tetap genting seiring dengan angin kencang yang diperkirakan kembali berhembus.
Di tengah upaya pemadaman, laporan aksi penjarahan di rumah-rumah kosong mulai bermunculan. Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menyatakan bahwa pihaknya berencana memberlakukan jam malam untuk mencegah kekacauan lebih lanjut.
“Garda Nasional California akan membantu menjaga keamanan di area terdampak,” tegas Gubernur Gavin Newsom.
Ia memperingatkan bahwa penjarahan terhadap properti warga yang dievakuasi tidak akan ditoleransi.
Namun, kekhawatiran terus membayangi warga yang mengungsi. Beberapa dari mereka bahkan memutuskan untuk kembali dan melakukan patroli mandiri, meskipun risiko bahaya tetap tinggi.
Dengan situasi yang masih jauh dari terkendali, perhatian dunia kini tertuju pada Los Angeles. Tragedi ini menjadi pengingat betapa gentingnya ancaman kebakaran hutan yang kian meningkat akibat perubahan iklim dan manajemen lahan yang kurang optimal.