Dasco: Megawati dan Prabowo Tetap Harmonis, Politik PDIP Ditentukan April 2025

FOTO: Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hubungan Prabowo-Megawati bagus, tapi soal koalisi tunggu kongres PDIP. (ist)

menitindonesia, JAKARTA – Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang menyinggung hubungan baiknya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut Dasco, komunikasi antara Megawati dan Prabowo berjalan baik, meski dilakukan melalui perwakilan.
“Komunikasi memang berjalan baik, walaupun lewat perwakilan. Selama ini tidak ada masalah,” kata Dasco pada Sabtu (11/1/2025).
BACA JUGA:
20 Tahun Jalani Makan Bergizi Gratis, Jepang Siap Dukung Program Prabowo
Namun, Dasco menegaskan bahwa belum ada kepastian apakah PDIP akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo. “Kami juga tidak tahu. Karena PDIP belum deklarasi,” tambahnya. Keputusan akhir, menurut Dasco, sepenuhnya berada di tangan Prabowo Subianto.

Dinamika Politik PDIP: Menunggu Kongres April 2025

PDIP saat ini merupakan satu-satunya partai di DPR yang berada di luar pemerintahan. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyatakan bahwa hubungan antara Megawati dan Prabowo tetap berjalan baik. Namun, ia juga belum dapat memastikan apakah hubungan tersebut akan membawa PDIP menjadi pendukung pemerintah.
BACA JUGA:
Pertemuan Prabowo dan Ishiba: Kerja Sama Indonesia-Jepang di Bidang Hilirisasi dan Diplomasi Maritim
“Hubungan itu tetap berjalan baik. (Soal gabung pemerintah) Kita lihat nanti setelah kongres,” kata Puan usai peringatan HUT PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025.
Kongres PDIP, yang akan digelar pada April 2025, diyakini menjadi momen penting untuk menentukan arah politik partai banteng, termasuk kemungkinan kerja sama dengan pemerintahan Prabowo.

Strategi Politik Megawati: Nasi Goreng dan Komunikasi Tanpa Pertemuan

Dalam pidatonya pada HUT PDIP, Megawati menyentil cerita tentang komunikasi strategisnya dengan Prabowo. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak perlu selalu bertemu langsung untuk menjaga komunikasi.
“Kalau aku perlu situ (Prabowo), kan nggak perlu ketemu kok. Aku bisa milih orang, pesannya sampai. Itu namanya strategi politik,” ucap Megawati dengan gaya khasnya.
Megawati juga mengingat masa ketika dirinya dan Prabowo berpasangan dalam Pilpres 2009. Salah satu momen yang dikenang adalah ketika keduanya memasak nasi goreng bersama di kediaman Megawati saat masa tenang menjelang pencoblosan. Cerita itu, menurut Megawati, menjadi bagian dari dinamika hubungan politik yang unik dengan Prabowo.

Megawati, Prabowo, dan Masa Depan Koalisi

Rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo yang sempat direncanakan sebelum pelantikan presiden pada Oktober 2024 belum juga terealisasi hingga saat ini. Namun, baik Megawati maupun Prabowo sama-sama menunjukkan keterbukaan untuk menjaga komunikasi.
Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai apakah PDIP akan bergabung dalam koalisi pemerintah masih bergantung pada dinamika politik ke depan.

(akbar endra – AE)