menitindonesia, MAROS – Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) kembali menyerang hewan ternak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sebanyak 39 ekor sapi dilaporkan terjangkit penyakit ini, menurut data terbaru dari UPTD Puskeswan Maros.
Kepala UPTD Puskeswan Maros, drh. Ujistiany Abidin, mengungkapkan bahwa sapi-sapi yang terinfeksi tersebar di tiga kecamatan, yaitu Tanralili, Tompobulu, dan Mandai.
“Kasus pertama kali ditemukan di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu,” ujar Ujistiany melalui WhatsApp, Jumat (17/1/2025).
Meski 39 ekor sapi telah terjangkit, belum ada laporan kematian akibat PMK di wilayah tersebut. Ujistiany memastikan pihak Puskeswan bergerak cepat menangani kasus ini.
“Jika ada hewan ternak yang terjangkit, kami segera memberikan pengobatan dan memberikan advis kepada peternak,” jelasnya.
PMK disebabkan oleh virus Aphthovirus, yang dikenal sangat menular. Gejala yang umum ditemukan meliputi produksi liur berlebihan (hipersaliva), penurunan nafsu makan, dan munculnya lesi ringan di bagian mulut.
Untuk menghambat penyebaran PMK, pihak UPTD Puskeswan Maros telah menerapkan pembatasan lalu lintas hewan ternak yang masuk maupun keluar dari Kabupaten Maros.
Selain itu, vaksinasi terhadap hewan ternak terus dilakukan sebagai langkah pencegahan. Hingga saat ini, sebanyak 420 ekor hewan telah menerima vaksin PMK.
“Kami juga mengimbau para peternak untuk segera melaporkan ternaknya jika menunjukkan gejala PMK. Langkah biosafety dan biosecurity juga harus diperhatikan agar penularan bisa dicegah,” tegas Ujistiany.
Dengan meningkatnya jumlah sapi yang terjangkit, Puskeswan Maros mengingatkan pentingnya peran peternak dalam mencegah penyebaran PMK. Peternak diminta untuk memperhatikan kesehatan ternaknya secara rutin dan mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah.