Ketua PAN Maros sekaligus Bupati Maros, Chaidir Syam. (Foto: Ist)
menitindonesia, MAROS – Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dijadwalkan berlangsung Maret atau April 2025, nama Bupati Maros, Chaidir Syam, mulai mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Ashabul Kahfi untuk memimpin DPW PAN Sulsel.
Sebagai Ketua DPD PAN Maros, Chaidir Syam menyatakan siap jika dipercaya untuk naik kelas dan memimpin PAN di tingkat provinsi.
“Sebagai kader, apapun amanah yang diberikan, baik oleh pimpinan pusat, pimpinan wilayah, maupun saudara-saudara kami di daerah, Insya Allah kami siap melaksanakannya,” ujar Chaidir.
Namun, ia mengakui hingga saat ini belum ada komunikasi resmi dari pengurus DPW PAN Sulsel maupun DPP PAN terkait pencalonannya.
“Belum ada pembicaraan resmi. Kita tunggu saja arahan dari pusat,” tambahnya.
Sebelumnya, Pengamat Politik Unhas, Andi Lukman Irwan menyebut jika sosok Chaidir Syam sebagai Bupati Maros yang kembali terpilih untuk kedua kalinya, adalah figur yang paling layak melanjutkan estafet kepemimpinan Ashabul Kahfi.
“Sebagai kepala daerah dan ketua partai, ia memiliki kedekatan yang erat dengan kader dan simpatisan PAN dari tingkat pusat hingga daerah. Jika terpilih, ia diyakini mampu membawa PAN Sulsel semakin berjaya, serta menjadi faktor “coattail effect” yang bisa memperkuat elektabilitas partai,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta, mengungkapkan, Muswil kali ini tak hanya menjadi ajang pemilihan ketua baru, tetapi juga akan membahas laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan 2020-2025 serta menyusun program kerja DPW PAN Sulsel untuk periode 2025-2030.
“Selain memilih ketua, Muswil juga akan merancang strategi lima tahun ke depan untuk memperkuat posisi PAN, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Usman kepada wartawan.
Salah satu momen paling krusial dalam Muswil kali ini adalah pemilihan Ketua DPW PAN Sulsel 2025-2030. Setelah empat periode memimpin, Ashabul Kahfi dipastikan akan menyerahkan estafet kepemimpinan.
Namun, pemilihan ketua kali ini tidak hanya bergantung pada kekuatan akar rumput di tingkat daerah, tetapi juga memerlukan restu dari DPP PAN yang dikomandoi Zulkifli Hasan (Zulhas).
“Semua kader punya hak untuk maju, tetapi calon ketua harus memiliki jaringan kuat di daerah dan dukungan solid dari DPP PAN,” tegas Usman.
Muswil VI PAN Sulsel ini disebut-sebut akan berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya kandidat hanya perlu mendapatkan dukungan dari pengurus di daerah, kali ini mereka juga harus memiliki ‘pegangan’ di DPP.
“Sejauh ini, belum ada figur yang benar-benar muncul secara resmi. Namun, dari obrolan di tingkat kabupaten/kota, banyak pengurus yang masih mencari figur yang tepat untuk menjadi Ketua DPW PAN Sulsel,” ungkap Usman.
Saat ini, DPW PAN Sulsel masih menunggu arahan resmi dari Ashabul Kahfi sebelum memulai pembentukan panitia Muswil.
“Pekan depan, kami akan menghadap Ketua DPW PAN Sulsel untuk membentuk kepanitiaan dan mempersiapkan segala sesuatunya,” pungkasnya.