Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham saat memimpin RDP, Selasa (25/2).
menitindonesia, MAKASSAR – DPRD Kota Makassar mengusulkan penambahan anggaran hingga Rp14 miliar guna memastikan perlindungan bagi seluruh pekerja rentan di kota ini. Saat ini, cakupan perlindungan baru mencapai 50,50 persen dari total pekerja rentan yang ada.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi D DPRD Kota Makassar, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, Nielma Palamba, mengungkapkan, anggaran tahun 2025 untuk program ini masih terbatas di angka Rp7 miliar.
Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham, menilai jumlah tersebut belum cukup untuk mengcover seluruh pekerja rentan. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Diperlukan anggaran sekitar Rp13 hingga Rp14 miliar agar seluruh pekerja rentan mendapatkan perlindungan yang layak,” ungkap Ashari, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya, jumlah tersebut relatif kecil dibandingkan manfaat besar yang akan diterima oleh masyarakat. Ia juga meminta agar pemerintah memperbarui data pekerja rentan agar program berjalan optimal dan tidak membebani APBD.
“Data harus benar-benar akurat agar bantuan ini tepat sasaran. Kita harus memastikan anggaran digunakan untuk hal yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Makassar, Nielma Palamba, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk memastikan validitas data pekerja rentan.
Ia menjelaskan bahwa setiap bulan sebelum pembayaran, status peserta harus diperiksa untuk memastikan mereka masih aktif dalam program. Jika ada yang meninggal atau pindah, maka data akan diperbarui agar tidak terjadi kesalahan dalam alokasi dana.
“Sebelum pembayaran, kami harus memastikan bahwa peserta masih aktif. Jika ada yang meninggal, maka klaim jaminan kematian dapat segera diproses. Jika ada yang pindah, mereka akan dihapus dari daftar penerima, sehingga data selalu diperbarui,” jelas Nielma.