Suasana jalan poros Maros - Pangkep yang gelap akibat lampu jalan tidak menyala. (Rahman)
menitindonesia, MAROS – Kondisi jalan poros Maros – Pangkep yang gelap akibat banyak lampu jalan yang tak lagi menyala, dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jalan.
Minimnya penerangan ini diperparah dengan kondisi jalan berlubang yang semakin meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat malam hari.
Yusuf, seorang pengendara yang kerap melintas di daerah Bontoa, mengaku kondisi jalan sangat mengkhawatirkan dan sangat rawan kecelakaan. Terlebih pada pengendara roda dua.
“Kondisinya sangat gelap karena nyaris semua lampu jalan mati. Nah apa lagi banyak lubang yang cukup dalam. Sangat membahayakan apa lagi saya ini naik motor,” katanya, Senin (23/3/2025).
Yusuf mengaku, sudah banyak kecelakaan tunggal yang terjadi di sepanjang jalan poros itu karena kondisi jalan berlubang dan gelap, ditambah jalurnya yang lurus membuat laju kendaraan juga sangat kencang.
“Sudah sering terjadi ada pemotor yang jatuh. Yah untung kalau tidak ada kendaraan di belakangnya. Karena di sana juga kendaraan kencang karena trek lurus begitu,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, bukan hanya lampu hias yang berada di tengah jalan yang tidak melintas. Tapi juga beberapa penerangan yang berada di pinggir jalan yang cahayanya sangat terang, juga banyak yang sudah tidak menyala.
Keluhan serupa disampaikan oleh Risma, pengendara yang harus melewati jalur tersebut setiap malam. Menurutnya, jalan yang berlubang semakin sulit dihindari karena nyaris tidak terlihat akibat minimnya penerangan.
“Saking gelapnya, kita tidak bisa melihat jalan yang berlubang. Ini sangat berisiko,” ungkapnya.
Diketahui, lampu jalan di poros Trans Sulawesi, yang membentang dari perbatasan Pangkep (Kalibone) hingga Mandai, Kabupaten Maros, sempat diperbaiki pada Desember lalu setelah tiga tahun dalam kondisi padam.
Perbaikan tersebut menghabiskan anggaran hingga Rp10 miliar. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar lampu kembali tidak berfungsi.