10 Nama Calon Sekda Makassar Siap Bersaing, Wali Kota: Tidak Ada Kandidat Unggulan!

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama piagam dari WHO sebagai kota Sehat. (Ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Perebutan kursi strategis Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar resmi memasuki babak akhir. Pendaftaran jabatan tersebut ditutup hari ini, Selasa, 8 April 2025, dengan total 10 kandidat yang telah resmi mendaftar.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut posisi Sekda sebagai jabatan yang sangat “seksi”, karena menyedot perhatian dan minat banyak pihak.
“Jabatan Sekda ini sangat seksi, jadi wajar jika banyak yang berminat. Yang menarik, mayoritas pendaftar memang memenuhi syarat. Itu yang kita harapkan seleksi terbuka agar Sekda yang terpilih benar-benar mampu menopang roda pemerintahan,” ujarnya.
Ia berharap proses seleksi ini menghasilkan pemimpin administratif yang tidak hanya kapabel, tapi juga mampu memberi energi baru dalam pemerintahan Kota Makassar.
“Semua orang punya peluang yang sama, asalkan melalui tahapan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

BACA JUGA:
Wali Kota Makassar Ancam Bawa ASN ke Kejaksaan Jika Main-main dengan Aset Daerah

Munafri juga menepis anggapan adanya calon unggulan. Menurutnya, semua nama akan diproses secara objektif, sesuai mekanisme seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
“Sepuluh orang ini datang dengan kapabilitas masing-masing. Penilaian tidak bisa tergesa-gesa. Kita serahkan pada tahapan seleksi yang sudah ditentukan,” tambah Ketua DPD II Partai Golkar Makassar ini.
Dari 10 pendaftar, beberapa di antaranya merupakan pejabat internal Pemkot Makassar, sementara lainnya berasal dari luar daerah, termasuk pejabat provinsi dan kementerian.
Ketua Tim Seleksi JPT Sekda Makassar, Andi Hudli Huduri, mengonfirmasi, batas akhir pendaftaran jatuh hari ini, Selasa (8/4/2025) pukul 15.00 WITA, dan tidak akan diperpanjang.
“Jabatan ini terbuka, siapa pun bisa mendaftar. Tiga kandidat berasal dari luar Pemkot, selebihnya dari internal. Proses akan berjalan sesuai jadwal, dan arahan Pak Wali, akhir April ini kita targetkan sudah rampung,” ungkapnya.
Andi Hudli menambahkan bahwa beberapa nama yang mendaftar bukan wajah baru dalam seleksi jabatan publik. Sebagian pernah mengikuti proses serupa di masa sebelumnya.
“Proses ini bukan hal asing bagi sebagian pendaftar. Pengalaman mereka jadi modal penting dalam seleksi kali ini,” tutupnya.