DPRD Maros Minta Pemerintah Preoritaskan Infrastruktur Jalan di Tompobulu

Ketua Komisi II DPRD Maros, Marjan Massere

menitindonesia, MAROS – Ironis. Di tengah kemajuan pembangunan, masih ada warga Kabupaten Maros yang harus ditandu sejauh empat kilometer hanya untuk mendapat akses layanan kesehatan.
Peristiwa memilukan ini terjadi di Kecamatan Tompobulu, wilayah terpencil yang hingga kini masih bergelut dengan buruknya infrastruktur jalan.
Anggota DPRD Kabupaten Maros, Marjan Massere, angkat suara. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Maros untuk segera menjadikan pembangunan infrastruktur di Tompobulu sebagai prioritas utama.
“Bayangkan, dalam dua bulan terakhir, tiga warga ditandu karena kendaraan tidak bisa masuk. Ini darurat infrastruktur,” tegas Marjan, Rabu, (9/4/2025).
Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyoroti kondisi jalan yang masih sangat memprihatinkan di sejumlah desa, terutama di Bontosomba, Bonto Manurung, Bonto Matinggi, hingga Bonto Manai.

BACA JUGA:
Wakil Ketua DPRD Maros Apresiasi Pencairan THR ASN dan Kepala Desa Oleh Bupati

“Memang Tompobulu sangat luas, tapi justru itu alasan mengapa pembangunan harus lebih agresif di sini. Jangan sampai masyarakat terus terisolasi,” tambahnya.
Menanggapi desakan tersebut, Bupati Maros, Chaidir Syam, mengakui masih banyak titik jalan di Tompobulu, terutama menuju Cindakko dan wilayah sekitarnya, yang belum teraspal maupun dibeton.
Namun, ia menyebut pemerintah telah melakukan betonisasi sepanjang 10 kilometer menuju Cindakko sebagai langkah awal.
“Tahun ini, kami alokasikan Rp30 miliar untuk pembangunan jalan. Estimasi kami bisa mencakup sekitar 15 kilometer. Tapi untuk wilayah Cindakko saja, kebutuhan perbaikannya mencapai 25 kilometer,” ujar mantan Ketua DPRD Maros itu.
Chaidir menegaskan bahwa Tompobulu tetap masuk dalam daftar prioritas pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan yang menghubungkan ke wilayah strategis seperti Bara, Malino, dan Cindakko.
“Kami akan terus berupaya agar anggaran tahun depan bisa fokus menyelesaikan sisanya. Akses jalan yang layak adalah hak masyarakat,” imbuhnya.
Dengan kondisi geografis yang menantang dan luasnya cakupan wilayah, Tompobulu memerlukan perhatian khusus. Pembangunan bukan hanya soal anggaran, tapi juga soal keadilan bagi seluruh warga, tanpa terkecuali mereka yang tinggal jauh dari pusat kota.