Oleh Prof. Dr. Taruna Ikrar
(Kepala Badan POM RI)
-
Jumrah dalam ibadah haji mengandung makna mendalam—dari pengusiran setan hingga manfaat kesehatan dan ketenangan jiwa.
menitindonesia – Di HAMPARAN Mina yang membentang, jutaan langkah bergema.
Tak ada sorak, tak ada hiasan.
Yang ada hanyalah hati yang tunduk, tangan yang menggenggam batu,
dan jiwa yang pasrah dalam keheningan.
Setiap lemparan jumrah bukan sekadar lontaran batu kecil—
ia adalah lontaran dari hati:
membuang amarah, dengki, hawa nafsu, dan godaan dunia.
Sebuah ikrar sunyi yang tak terucap,
namun disaksikan langit, dicatat oleh para malaikat.
“Ya Allah, aku tinggalkan semua bisikan syaitan. Aku kembalikan hidupku kepada-Mu.”
Itulah doa yang menggema dalam dada para peziarah.
Meski tak bersuara, ketulusannya mengguncang Arsy-Nya.
