Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon usai membuka pameran bilah pusaka di kantor Bupati Maros. (Bkr)
menitindonesia, MAROS – Gau Maraja Leang-Leang 2025 resmi dimulai dengan pembukaan pameran bilah pusaka di Kantor Bupati Maros, Kamis (3/7/2025).
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, hadir langsung dan mengapresiasi kekayaan budaya yang ditampilkan.
Tiba pukul 10.45 WITA, Fadli disambut atraksi angaru diiringi alunan gandrang. Ia kemudian meninjau puluhan koleksi bilah pusaka yang dipamerkan di Baruga A dan B.
“Saya sangat senang. Pameran ini edukatif dan menunjukkan kekayaan budaya Nusantara, khususnya dari Sulawesi Selatan,” kata Fadli di sela kunjungannya.
Menurutnya, keris dan bilah pusaka yang ditampilkan bukan hanya artefak, tapi juga simbol identitas dan sejarah lokal. Ia menyebut sejumlah bilah memiliki motif khas Bugis-Makassar dengan nilai filosofis mendalam.
“Beberapa keris dari kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan sangat jarang dilihat publik. Variasinya menunjukkan kekayaan tradisi tiap daerah,” tambahnya.
Fadli menilai, keberagaman gaya keris di Sulawesi memiliki pengaruh hingga ke wilayah lain seperti Lombok dan Sumbawa. Bahkan, beberapa keris dari Sumbawa dikategorikan sebagai bagian dari rumpun Sulawesi.
Ia juga mendorong peningkatan literasi budaya, terutama bagi generasi muda. “Literasi tentang keris dan badik perlu diperkuat agar anak muda tahu warisan leluhurnya,” tegasnya.
Bupati Maros Chaidir Syam menyebutkan, sekitar 60 bilah pusaka dipamerkan, termasuk satu keris milik Presiden Prabowo Subianto dan lima koleksi pribadi Fadli Zon.
“Kami juga memamerkan keris para raja, termasuk dari Raja Turikale dan Raja Marusu,” ujarnya.
Chaidir menegaskan, kegiatan budaya seperti ini penting sebagai ruang edukasi dan pelestarian identitas lokal.
“Pemerintah Kabupaten Maros sangat terbuka untuk kolaborasi budaya,” sebutnya.
Pameran bilah pusaka ini menjadi bagian dari rangkaian Gau Maraja Leang-Leang 2025 yang berlangsung pada 3–5 Juli dan juga memperingati Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros.