2.000 Pelari Meriahkan Maros Marathon 2025, Tutup Rangkaian HUT ke-66 Kabupaten Maros

Bupati Maros, Chaidir Syam melepas pelari kategori 5 K di ajang Maros Marathon 2025.
menitindonesia, MAROS – Sekitar 2.000 pelari dari berbagai daerah mengikuti ajang Maros Marathon 2025, Minggu (6/7/2025). Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kabupaten Maros.
Lomba dimulai pukul 05.15 Wita dari Gerbang Jalan Asoka, tepat di selatan Kantor Bupati Maros. Tahun ini, rute start dan finish dipindahkan dari kawasan Bantimurung ke pusat Kota Maros, menambah daya tarik karena melintasi ikon-ikon kota dan kawasan Geopark Maros-Pangkep.
Empat kategori diperlombakan, yakni 5K, 10K, half marathon (21K), dan full marathon (42K). Acara ini juga dijaga ketat oleh sekitar 300 personel keamanan, lengkap dengan tim medis, ambulans, dan sejumlah water station di titik rawan.

BACA JUGA:
HUT Maros ke-66, Ribuan Warga Meriahkan Kirab Budaya di Ajang Gau Maraja

Bupati Maros, Chaidir Syam, yang turut melepas para pelari, menyebut kegiatan ini sebagai simbol penutup rangkaian HUT dan upaya serius Pemkab Maros dalam mengembangkan sport tourism berbasis geopark.

BACA JUGA:
Maros Marathon 2025 Siap Digelar, Tawarkan Pesona Geopark Bagi Para Pelari

“Maros Marathon bukan sekadar olahraga, tetapi juga sarana mengenalkan potensi wisata dan budaya Maros ke khalayak luas,” kata Chaidir.
Gelaran HUT ke-66 Maros telah berlangsung sejak Jumat (4/7) malam dengan pembukaan Festival Gau Maraja Leang-Leang. Acara dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dan menampilkan beragam kegiatan budaya dan edukatif.
Rangkaian festival mencakup pameran bilah pusaka, simposium internasional mengenai lukisan tangan prasejarah di Leang Karampuang, serta kirab budaya yang diikuti 14 kecamatan dan perwakilan raja-raja dari Sulsel.
Di kawasan Situs Prasejarah Leang-Leang, warga juga disuguhi pertunjukan musik keroncong, instalasi cahaya, hingga penampilan artis lokal Ashari Sitaba. Antusiasme warga dan wisatawan memadati lokasi selama lima hari terakhir.
“Di Leang-Leang sampai terjadi kemacetan karena membeludaknya pengunjung. Ini bentuk kecintaan warga terhadap budaya Maros,” ujar Ketua Panitia Gau Maraja, Marjan Massere.