Presentasi hasil survei Sptember. Pasangan Appi-Rahman unggul tipis. (Foto: TimARB)
Survei Appi-Rahman Unggul – Usung program yang dibutuhkan masyarakat, survei September Appi-Rahman salip rivalnya di Pilkada Kota Makassar. Selisihnya tipis di atas Danny-Fatma.
menitindonesia.com, MAKASSAR – Hasil survei terbaru Pilwalkot Makassar yang dilakukan oleh Profetik Institute, telah keluar. Hasil riset Profetik Institute menunjukkan, pasangan nomor urut 2 di Pilkada Makassar, Munafri Arifuddin–Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) kini di atas angin. Menyalip rivalnya, pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto–Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) yang sebelumnya menjuarai survei.
“Pasangan Appi–Rahman menempati posisi tertinggi dengan elektabilitas 35,8 persan bersaing ketat dengan pasangan Danny–Fatma yang memperoleh elektabilitas sebesar 34,5 persen,” kata Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah Senge dalam ekspose surveinya di Coffee Lovers, Makassar, Minggu (4/10/2020).
Dalam survei yang digelar pada 9–15 September 2020 itu, dijelaskan Astarillah, pasangan Syamsu Rizal–Fadli Ananda (Dilan) menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 13,4 persen, dan pasangan Irman Yasin Limpo–Andi Zunnun Halid (IMUN) di posisi terakhir dengan elektabilitas 4,8 persen.
“Responden yang belum menentukan pilihan dalam survei ini sebesar 11,5 persen. Dengan rentang margin of error ± 3,8 persen. Kontestan Pilwalkot Makassar dapat dibagi atas tiga kategori: kelas atas yakni Danny-Fatma dan Appi-Rahman, kelas menengah yakni Dilan, dan kelas bawah yakni Imun,” ujar Astarillah.
Dia juga menjelaskan, sejak Juni 2020, tren elektabilitas pasangan Appi-Rahman konsisten naik, sementara elektabilitas Dany-Fatma cenderung turun. Danny-Fatma telah disalip pada September 2020 kemarin.
“Berdasarkan pengalaman pilkada di semua kabupaten/kota di Indonesia, seorang petahana ketika telah kehilangan dukungan konstituennya akan sangat sulit mengembalikan dukungan pemilih yang telah lepas tersebut. Jadi ini medan yang berat bagi Danny-Fatma,” tandasnya.
Adapun pasangan Ical-Fadli dan None-Zunnun dinilai sulit mengimbangi kedua kandidat yang telah berada pada elektabilitas tertinggi.
“Selain karena penerimaan masyarakat masih rendah, tawaran program Ical-Fadli dan None-Zunnun dianggap belum menarik oleh sebagian besar masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskan Astarillah. survei Profetik melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dan tersebar secara proporsional di 15 kecamatan Kota Makassar. (ali amin-rls).