menitindonesia, MAROS – Wakil Bupati Maros Hj Suhartina Bohari menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Ongkoe di Dusun Pakere, Desa Bontotallasa, Kecamatan Simbang, Maros, sebagai situs sejarah yang merupakan tempat kedatangan Karaeng Loe ri (Lori) Pakere, sebagai Tomanurung dan sekaligus raja pertama di Maros.
Suhartina menjelaskan, sekitar 600 tahun yang lalu, berdiri sebuah istana kerajaan di Ongkoe, Pakere, Maros yang pertama, dengan Raja bergelar Karaeng Lori Pakere. Dalam manuskrip Lontara Marusu, kata dia, Lori Pakere ini, dianggap sebagai Tomanurung.
“Saya sangat menginginkan situs Tomanurung Karaeng Lori Pakere ditetapkan sebagai cagar budaya. Selanjutnya nanti dilakukan revitalisasi dengan membangun Baruga Karaeng Lori Pakere. Di situ nanti bisa diperingati hari ulang tahun Maros setiap tahun,” kata Suhartina, Rabu (21/4/2021).
Dia meyakini, kalau Ongkoe Pakere sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, maka nama Pakere akan mendunia, karena di situ, Karaeng Lori Pakere datang sebagai Tomanurung, lalu menjadi bangsawan dan sekaligus raja pertama di Maros.
“Karaeng Loe ri Pakere inilah yang banyak membuat kerajaan-kerajaan, sehingga kerajaan lain seperti Kerjaan Gowa dan Kerajaan dari Bone datang ke Maros, menjalin persahabatan dengan karaeng Lori Pakere. Jejak sejarah ini, tercatat dalam lontara Gowa dan Tallo.” ungkap Suhartina.
Ia menambahkan, dari cerita yang tertuang di lontara tersebut menegaskan jejak sejarah kerajaan di Maros, dan, kata dia, kelak akan menjadi kebanggan generasi akan datang terhadap daerah, bangsa dan negaranya.
Suhartina berharap, keinginan tersebut bisa terwujud dan menjadi salah satu agenda ke depan. Sementara terkait lokasi, Suhartina meminta agar pihak yang berada di lokasi tersebut, jangan dulu membuat bangunan baru di atas lokasi yang menjadi situs Karaeng Lori Pakere itu.
Sementara itu, Budayawan dan Penyair Maros Lory Hendrajaya, mendukung rencana yang dicetuskan Suhartina Bohari untuk menjadikan Ongkoe Pakere sebagai cagar budaya karena memiliki jejak sejarah Tomanurung di Kabupaten Maros.
“Keinginan Ibu Wabup Suhartina menjadikan Ongkoe Pakere sebagai cagar budaya, merupakan gerakan kebudayaan yang harus didukung. Karena ke depan, justru martabat dan nama Maros akan lebih mendunia karena potensi wisata dan budayanya yang mengalami kemajuan. Ini akan jadi legacy beliau di masa akan datang,” pungkas Lori Hendrajaya. (roma)