menitindoneia, MAKASSAR – Meski tim keseblasan the three lions (Inggris) dianggap enteng oleh pendukung der panser (Jerman), namun mantan pemain PSM Makassar era tahun 1970-an, Najib Latandang, justru menjagokan Inggris pada babak 16 besar Piala Eropa 2020, di Stadion Wembley, Selasa (29/6/2021) malam WITA.
Menurut mantan Timnas PSSI itu, kedua keseblasan ini memiliki sejarah pertarungan yang panjang, sejak 1930. Baik Inggris maupun Jerman, sudah beberapa kali ‘bertempur’ di lapangan hijau dan saling mengalahkan di berbagai turnamen bergengsi.
Ingris pernah merebut juara Piala Dunia 1966 setelah mempermalukan Jerman di Stadion Wembley pada babak final. Namun, 30 tahun setelah itu, pada 1996, Inggris ditampar oleh Jerman di Stadion yang sama pada semi final Euro 1996.
Terakhir kedua tim bertemu pada babak 16 besar Piala Dunia 2010. Kalau itu, Jerman kembali membuat the three lions menangis setelah tersingkir dengan kekalahan 4-1.
Najib mengatakan, persaingan Inggris vs Jerman di Piala Euro 2020, akan semakin seru.
“Inggris akan berjuang keras mengalahkan Jerman. Apalagi pemain-pemain Inggris rata-rata berusia muda, punya talenta, memiliki visi di lapangan dan rata-rata juga gayanya seperti model. Ini menjadi pesona kekuatan tersendiri yang bisa membuat arogansi Jerman rontok,” ucap Najib.
Selain itu, kata Najib Latandang, hampir semua pemain terbaik Eropa, merantau ke Inggris merumput untuk cari nafkah. “Ini berarti Inggris sudah mengenal banyak karakter mereka dan cara mereka bekerja di lapangan?” tuturnya.
Dikutip dari Dailly Mail, legenda Timnas Jerman, Dietmar Hamann. menanggapi santai kepercayaan diri pendukung Inggris dan menganggap mereka sedang mengkhayalkan sesuatu yang jauh dari kenyataan.
“Saya tidak pernah menggambarkan Inggris sebagai tim yang mesti dicemaskan. Saingan kami di Piala Eropa bukan Inggris. Melawannya pun tak perlu latihan berat. Saingan terberat kami tim yang paling sering menyulitkan kami,” kata Hamann.
Dia menyebut Tim Prancis yang sangat diwaspadai oleh Jerman, karena sudah sering berhadapan di Final Piala Dunia maupun Piala Eropa.
Soal sejarah Jerman melawan Inggris, Hamann bilang, ada sejarah pada Euro 1996, di mana Tim Jerman bermain santai saja di stadion Wembley dan mengalahkan Inggris 4-1. “Kami tidak memorsir tenaga dan menang 4-1 dari Inggris. Sejarahnya Ingris menangis di negerinya sendiri dan kami pulang membawa Piala Euro,” pungkasnya. (roma)