Mulawarman Berempati ke NA, Ingatkan, Masih Banyak Kebaikan NA di Sulsel

Mulawarman berempati ke NA. (Foto: ist_menit)

menitindonesia, MAKASSAR – Pengamat Sosial dan Wartawan Senior Mulawarman, memberikan empati kepada Gubernur Sulsel (nonaktif) Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr (NA). Dia meminta orang-orang yang pernah dekat dengan NA dan menjadi penikmat kekuasaan saat NA aktif, agar jangan menjadi pengkhianat, seolah-olah NA tidak pernah berbuat baik.
“Di Pemprov Sulsel, banyak pejabat yang diangkat oleh NA dan mereka, setelah ada masalah di KPK, justru menusuk NA dari belakang. Seharusnya mereka mensupport NA, bukan mengkhianati NA,” kata Mulawarman melalui keterangannya, Sabtu (3/7/2021).
Dia menceritakan pengalamannya ketika ditugaskan medianya meliput di KPK. Menurutnya, jika ada kepala daerah yang bermasalah hukum dan menjalani proses sidang di PN Tipikor, justru yang datang memberi support adalah pejabat-pejabat di daerahnya.
“Di sini terbalik. Mereka yang dulu diangkat derajatnya dengan jabatan, malah balik menusuk NA dari belakang. Plt Gubernur juga nanti, kalau dapat masalah pasti diperlakukan seperti itu, karena banyak pejabat di Pemprov yang tidak punya pesse (solidaritas, red),” ujarnya.
Seharusnya, lanjut Mulawarman, pejabat di Pemprov dan orang-orang yang pernah menikmati masa kejayaan NA itu, menyebarkan kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan NA yang banyak manfaatnya untuk masyarakat Sulawesi Selatan. Dia bilang, justru yang terjadi pada NA, orang yang diangkat derajatnya, datang menyanyi di pengadilan, bahkan bicara juga tanpa ditanya.
“Ini yang saya mau tegaskan, sebenarnya NA itu bukan orang jahat. Apa yang terjadi pada dia hanyalah persoalan sepele, banyak kepala daerah di Sulsel yang jelas-jelas kelakuannya lebih buruk, dipimpin sama kontraktor dan ambil uang kontraktor berpilkada,” ucap Mulawarman.
Dia mengingatkan, bahwa ada sebuah nilai, ialah pesse yang menjadi pegangan orang Bugis-Makassar. Jika orang sudah jatuh, kata dia, jangan dianiaya tapi harus diberi dorongan moral agar bisa bangkit dan ditutupi aibnya.
“Ini catatan buat yang berkuasa sekarang. Tidak ada itu orang setia di birokrasi, bisa jadi mereka yang dipercaya pimpinannya, itu nanti yang akan menjerumuskan. Mereka loyal bukan karena mau mengabdi, tapi karena mau jadi penikmat kekuasaan,” pungkas Mulawarman. (roma)