Waspada, Lonjakan Angka Covid 19 di Sulsel Naik Drastis, Dokter Koboi: Akibat Masyarakat Abai Prokes

Humas IDI Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH Mkes . (Foto: ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan melansir data baru angka pasien Covid di Sulsel mengalami peningkatan drastis. Data hari Sabtu, 9 Juli 2021, jumlah terkonfirmasi positif secara akumulatif sebanyak 67.279 kasus dengan penambahan 511 pasien baru dari spesimen yang diperiksa 2.248 sampel.
Jumlah kasus Covid terbesar ditemukan di Kota Makassar, sebanyak 238 kasus, disusul Kabupaten Gowa 35 kasus, Jeneponto 29 kasus, Sinjai 26 kasus, Luwu Timur 25 kasus, Tana Toraja 22 kasus, dan Sidrap 21 kasus
Kota Parepare dan Kabupaten Luwu Utara 16 kasus, Kota Palopo 15 kasus, Kabupaten Soppeng 14 kasus, Kabupaten Pangkep dan Pinrang 13 kasus. Kabupaten Kepulauan Selayar 12 kasus, Maros 11 kasus, Wajo 3 kasus dan Takalar 2 kasus baru.
Namun, dari data yang dilansir, angka kesembuhan pasien juga bertambah, sebanyak 119 pasien. Jumlah akumulasi sembuh tercatat 62.671 pasien. Begitupun pasien meninggal dunia bertambah tujuh orang dari akumulasi sebanyak 1.021 orang.
Reproduksi number di Sulsel, berada diangka 1,37 atau mengalami penurunan sedikit dari angka 1.40 pada 3 Juli lalu.
Sementara itu, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH MKes, memyampaikan keprihatinannya atas kasus Covid-19 yang masih tinggi. Ia menilai hal tersebut disebabkan karena masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan (Prokes).
“Dari yang kami pantau, masih banyak orang malas jaga jarak, tidak pakai masker. Seandainya masyakarat ketat melakukan itu, varian apapun pasti tidak akan menulari,” ujarnya,
Pria yang akrab disapa Dokter Koboi ini memandang penerapan prokes saat ini tepat ditegakkan. Walau ada vaksin, namun potensi penularan bisa terjadi jika masih abai.
“Kita harus preventif, paling  efektif itu 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker). Vaksin hanya membantu, bukan obat. Hanya terbentuk imun Covid-19, jadi saling keterkaitan itu,” pungkas Kabag Humas dan Kerjasama UIM ini. (roma)