Andi Mallarangeng: Ini Kisah Pesawat Kepresidenan Warisan Soeharto Hingga Pesawat Kepresidenan Warisan SBY

Andi Mallarangeng, Capture: pesawat kepresidenan. (Foto: ist_menit)

menitindonesia, JAKARTA – Mantan juru bicara Presiden RI ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Mallarangeng mengunggah foto pesawat kepresidenan warisan Presiden Soeharto, dan menulis chaption di akun Instagramnya @andi_a_mallarangeng, pada Kamis (5/8/2021).
“Ini pesawat kepresidenan warisan Presiden Soeharto. Buatan British Aerospace BAe 146-200. Warna ekornya kuning keemasan dengan bendera Merah Putih di tengahnya. Badan pesawat berwarna putih dengan lambang kepresidenan yang juga berwajah kuning emas di samping depan. Pesawat ini sejak awalnya dioperasikan oleh Pelita Air Service, anak perusahaan Pertamina,” tulis Andi Mallarangeng pada chaption foto pesawat kepresidenan.
Dalam chaption foto itu, dia menjelaskan pesawat kepresidenan warisan Soeharto ini, bermesin empat, karena itu sangat aman. Jarak tempuhnya sangat terbatas. “Dan ini jadi masalah ketika Presiden SBY sedang meninjau penanganan gempa di Nabire, Papua, lalu ada info tentang tsunami di Aceh. Presiden SBY langsung memutuskan untuk terbang ke Aceh,” bebernya.
Andi menceritakan pengalamannya bersama Presiden SBY sewaktu terjadi tsunami Aceh, bagaimana pesawar itu tidak bisa membawa Presiden SBY terbang cepat dari Jayapura ke Lhokseumawe, Aceh.
“Dari Jayapura kami menggunakan pesawat kepresidenan ini terbang ke Aceh. Tapi harus transit isi bahan bakar di Ambon, lalu Makassar, lalu Batam, lalu tiba di Lhokseumawe sore hari menjelang petang. Besok paginya baru kami sampai di Banda Aceh. Sangat tidak efisien bahkan untuk penerbangan dalam negeri untuk negara seluas Indonesia,” ungkapnya
Itulah sebabnya, tulis Andi Mallarangeng, Presiden SBY lebih memilih untuk menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang disewa untuk penerbangan jarak menengah dan jauh. Dan akhirnya memutuskan untuk membeli pesawat kepresidenan baru di ujung masa jabatannya, jenis Boeing BBJ 2, yang mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh. Lagipula, kata dia, dihitung-hitung ongkosnya lebih murah daripada menyewa pesawat setiap kali.
“Dengan pesawat kepresidenan yang baru, presiden berikutnya bisa mengunjungi seluruh pelosok tanah air dengan sekali penerbangan. Bahkan untuk terbang langsung ke negara-negara Asean pun bisa. Pesawat yang baru ini dioperasikan oleh TNI AU,” jelas Andi Mallarangeng.
Sampai dan selama 10 tahun era Presiden SBY, kata dia, pesawat kepresidenan warisan Pak Harto ini tidak pernah berganti rupa. Presiden-presiden sebelumnya pun tidak pernah mengubah warnanya.
“Ketika pesawat kepresidenan yang baru telah tiba, di ujung masa jabatan Presiden SBY, pesawat kepresidenan warisan Pak Harto ini kemudian digunakan oleh Wapres Boediono, dan juga oleh Wapres JK. Tapi warna dan penampilannya tidak berubah. Saya tidak tahu apakah Wapres Makruf Amin pun masih menggunakannya,” terangnya. (roma)