menitindonesia, MAKASSAR – Warga Kabupaten Bantaeng dan relawan Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr (NA) di Pilgub 2018 lalu, bergerak mengumpulkan donasi bantuan untuk Anak Yatim. Donasi yang terkumpul kemudian dibelanjakan makanan yang selanjutnya dibagikan ke beberapa Panti Asuhan.
Sosok Gubernur Sulsel nonaktif, NA, masih dirindukan. Gaya kepemimpinan yang mengayomi, dan empatinya kepada rakyat kecil, menjadi legacy NA yang melekat di benak masyarakat Sulsel.
Relawan NA, Suriani dalam keterangannya mengatakan, relawan NA baru-baru ini melakukan road show secara serentak ke yayasan panti-panti asuhan yang mengasuh anak yatim, dan para relawan tersebut membagikan makanan dan menggelar doa bersama untuk NA, agar mendapatkan keadilan dan segera kembali memimpin pemerintahan, di Sulawesi Selatan.
Suariani menjelaskan, para relawan memperkenalkan diri sebagai pendukung Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah, dan memberikan informasi tentang kondisi Nurdin, dan memohon doa keselamatan bagi Nurdin.
“Kami tidak bisa membantu dalam hal materi, hanya doa yang bisa kami panjatkan untuk Pak NA. Kami berdonasi ke panti asuhan untuk memohon doa. Satu harapan kami, agar Pak NA bisa kembali ke tengah-tengah kami, masyarakat kecil,” Ungkap Suriani Relawan NA dalam siaran persnya.
Suriyani tak kuasa menahan air mata, ketika berkisah tentang sosok NA. Baginya, Bupati Bantaeng 2008-2018 itu, adalah pemimpin yang merakyat dan golongan orang yang mencintai Mesjid.
Dia menegaskan, gerakan doa bersama oleh anak yatim itu, merupakan inisiatipnya sendiri dan tidak ada intervensi dari pihak manapun, termasuk dari keluarga NA.
“Tolong disampaikan kalau ini murni gerakan simpatisan. Tidak ada sama sekali campur tangan dari keluarga atau dari siapapun,” tegasnya.
Simpatisan lainnya, Rufaidah menambahkan, antusiasme pihak panti asuhan sangat tinggi. Apalagi, kata dia, rata-rata anak yatim telah mengenal NA sebagai sosok yang dermawan.
“Kami membawa makanan beruapa nasi dos kemudian menggelar doa bersama. Mereka berdoa dan berharap agar Pak NA bisa kembali lagi di Sulsel. Bahkan ada anak yatim yang menangis saat berdoa,” pungkasnya.
Untuk diketahui diketahui, beberapa Panti Asuhan (PA) yang dikunjungi diantaranya, PA Mulia, PA Bahagia, PA Jannatul Ma’wa, PA Muhtadina. Kemudian PA Ummu Aiman, PA Ar-Rahma Gowa, PA Arafah, dan lainnya. (andi esse)