Hindari Konflik Horizontal di Kampus, Presiden BEM FT UIM Serukan Mahasiswa Lawan Kebijakan Kampus Yang Rugikan Mahasiswa

Ketua BEM FT UIM orasi didepan massa unjuk rasa di kampus. (Foto: ist)

menitindonesia, MAKASSAR – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (UIM), Rahmat Givari, menyayangkan terjadinya insiden perkelahian pasca mereka menggelar aksi demonstrasi, Jumat (3/9/2021), kemarin.
Dia memastikan kedua belah pihak yang berkelahi adalah korban dari konflik kepentingan, antara kedua belah pihak.
“Ini bukti kegagalan birokrasi kampus melindungi hak dasar mahasiswa untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat dimuka umum. Pihak Birokrasi Kampus harus menunjukkan integritas dan akuntabilitas representasi dari pada pemangku kebijakan yang mempuni mengambil keputusan untuk mendamaikan kedua belah pihak,” kata Rahmat Givari melalui keterangan persnya.
Selaku Presiden BEM FT UIM, ujar Givari, dia meminta birokrasi kampus bertanggungjawab penuh atas insiden konflik pasca aksi mahasiswa teknik. Menurutnya, Fakultas Teknik murni menyampaikan aspirasi mahasiswa se-UIM yang sama sekali tidak ada kaitannya atas insiden konflik pasca aksi.
“Seharusnya Birokrasi Kampus hadir untuk membuka ruang-ruang mediasi demi mendamaikan kedua belah pihak,” tuturnya.
Rahmat Givari pun menyarankan kepada mahasiswa se-UIM, agar meredam arogansi kelembagaan dan tidak bersikap tendensius, dan fokus menyoroti birokrasi kampus yang sewenang-wenang mengambil kebijakan yang berdampak kepada mahasiswa tanpa melibatkan mahasiswa.
“Saya menyarankan kepada seluruh mahasiswa se-UIM, khususnya mahasiswa fakultas teknik, agar menghindari konflik horizontal dan tetap mengawal kebijakan kampus yang berdampak langsung bagi kemaslahatan mahasiswa Se-UIM,” pungkasnya. (andi esse)