menitindonesia, MAKASSAR – Biddokkes Polda Sulsel bersama Nurani Institute Indonesia, DWP Kemenpora dan Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Majelis Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama menggelar vaksinasi untuk negeri.
Vaksinasi yang menyasar kalangan pelajar, santri dan organisasi kepemudaan ini, digelar di Pondok Pesantren Ulul Albab, sabtu (25/9). Kali ini Biddokkes menyiapkan sekitar 1000 vaksin.
dalam kesempatan tersebut hadir Dr. H. Amar Ahmad, M. Si Sekeretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora yang turut menyaksikan langsung Program “Vaksinasi Untuk Negeri” Tahap 2 setelah sebelumnya dilakukan di Pesantren AnNahdlah Makassar.
dalam sambutannya, Amar menyampaikan salam dari Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda Olahraga kepada seluruh tenaga kesehatan, panitia dan peserta vaksinasi yang hadir. Juga menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud perhatian Kemenpora untuk turut mendorong percepatan vaksinasi kepada pelajar, santri, organisasi kepemudaan dan mahasiswa untuk segera terselenggaranya tatap muka di ruang belajar masing-masing. Amar juga menyampaikan semoga untuk tahap selanjutnya, tetap dapat terselenggara dengan baik vaksinasi untuk kalangan mahasiswa di UIN Alauddin Makassar di bulan oktober mendatang.
Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Yusuf Mawadi mengatakan, pelaksanaan ini dilakukan untuk mengejar pencapaian herd immunity di kalangan pelajar, Pihaknya mulai menyasar pelajar dan mahasiswa.
Dia menjelaskan, saat ini sasaran vaksinasi untuk kalangan pelajar di Sulsel masih sangat rendah. Berdasarkan data yang dimiliki, dari 953 ribu pelajar baru sekitar 6,6 persen yang telah melakukan vaksin.
Sementara berdasarkan perintah Presiden, untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM), maka pelajar harus sudah divaksin.
“Untuk memaksimalkan herd immunity, Biddokkes memberikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, kepada pelajar SMA dan SMP di Makassar. Kami memang mengutamakan anak sekolah. Apalagi ada beberapa sekolah mulai melakukan PTM di hampir seluruh jenjang pendidikan. Sudah ada beberapa sekolah dan pesantren yang kita gandeng untuk melaksanakan vaksin,” jelasnya kepada awak media.
Menariknya, selain melakukan vaksinasi bagi kalangan pelajar, santri dan organisasi kepemudaan, penyelenggara juga membuka layanan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E-KTP pada sentra vaksinasi Covid-19 di sekolah.
Kombes Pol Dwi Suryo Cahyono Direktur Intelkam Polda Sulsel menambahkan, pembukaan layanan ini guna memudahkan para pelajar yang hendak membuat E-KTP. Pasalnya beberapa waktu lalu sering ada yang ditolak untuk vaksin hanya karena permasalahan belum memiliki KTP.
“Jadi kita sengaja menggandeng Disdukcapil untuk melakukan pelayanan perekaman e-KTP di sentra vaksin sekolah dan menyasar pelajar yang usianya mendekati 17 tahun ke atas. Layanan ini memang kami gelar selama vaksinasi diselenggarakannya di Sekolah,” ujarnya.
Dia menambahkan, dengan adanya layanan Dukcapil yang digelar dilokasi pelaksanaan vaksinasi sekolah ini, diharapkan para pelajar lebih mudah untuk melakukan perekaman e-KTP. Pelajar tak perlu lagi datang ke kantor kelurahan.
Dia menambahkan, sasaran pelajar yang ikut dalam proses perekam e-KTP ini yaitu pelajar yang usianya diatas 16 tahun dua bulan. Sehingga pelajar yang melakukan perekaman tersebut sudah memiliki e-KTP tepat di usia 17 tahun. (naj)