menitindonesia, MAKASSAR – Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) edisi akhir tahun, 21 Desember 2021, merekam elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di peringkat kedua di antara ketua umum partai politik.
SMRC merelease posisi AHY di peringkat kedua dengan angka 10 persen setelah Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan elektabilitas lebih dari 30 persen.
Capaian ini, mendapatkan tanggapan dari dua calon Ketua Demokrat Sulsel, Ni’matullah Rahim Bone (Ulla) dan Ilham Arif Sirajuddin (IAS).
Ulla mengatakan naiknya elektablitas Partai Demokrat dan AHY dalam sejumlah survei menambah spirit dan kepercayaan diri kader demokrat di semua tingkatan, bahwa partai ini sudah di jalur yang benar dan bisa kembali meraih kejayaannya.
Selain itu, wakil Ketua DPRD Sulsel ini, juga meminta agar semua kader demokrat tidak cepat terlena dengan tingginya capaian survei, tetapi terus memperkuat konsolidasi dan mempersiapkan mesin partai menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Hasil survei dari berbagai lembaga survei menunjukkan kalau Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY berada di jalur yang benar. Namun hasil ini tidak boleh membuat kami terlena untuk tetap melakukan kerja-kerja politik yang terukur dan kongkret bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” kata Ni’matullah alias Ulla saat dikonfirmasi mengenai capaian hasil survei SMRC, Sabtu (1/1/2022).
Lebih lanjut Ketua Demokrat Sulsel (demisioner) ini menjelaskan, kerja-kerja politik yang dimaksudnya, adalah setiap kader partai berlogo mercy itu, selama ini semakin gencar melakukan aksi kemanusiaan atas sejumlah bencana di tanah air, termasuk selama pandemi ini berlangsung.
Selain itu, ujar Ulla, peran wakil rakyat dan kader di pemerintahan, menunjukkan kinerja yang baik dengan konsisten melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah dan memperkuat koalisi dengan rakyat.
“Sebagai partai modern dan smart, kami terus memperkuat berkoalisi dengan rakyat. Menyerap aspirasi masyarakat dan mewujudkannya dengan cermat dan terukur. Jadi kalau hasil survei naik, itu wajar karena kerja-kerja politik demokrat sudah di jalur yang benar,” ujarnya.
Sementara itu, terpisah, IAS yang juga mantan Walikota Makassar dua periode, turut menanggapi hasil survei SMRC ini. IAS menyebut dinamika tersebut ibarat kado manis awal tahun bagi Partai Demokrat dan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY.
“Ini juga menjadi spirit bagi para ketua-ketua Demokrat level provinsi untuk bisa membangun diri agar secara kualitatif kemampuannya linear dengan cita-cita partai dan kualitas ketokohan Ketum AHY,” kata IAS yang juga calon ketua Demokrat Sulsel yang akan mengikuti fit and proper test di DPP.
Tren elektabilitas personal AHY yang terus meningkat ini, kata dia, juga menjadi isyarat terbukanya peluang Ketua Umum Demokrat itu menjadi pemimpin bangsa ini ke depan. Peluang ini, sebaiknya bisa diterjemahkan oleh pemimpin Demokrat di daerah dalam mengelola partai ini.
“Jalannya, ketua-ketua di daerah harus bisa bekerja lebih keras turun ke bawah, membangun soliditas, persatuan, dan menghasilkan program kerja yang muaranya memberi nilai tambah bagi perjuangan Ketua Umum dan Partai Demokrat. Daerah harus berkontribusi mengatrol. Makanya harus direspons serius oleh elite pengurus dan kader di darah,” tegasnya.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, juga merunut elektabilitas ketua parpol setelah Prabowo dan AHY yang berada di urutan satu dan dua. Posisi ketiga ditempati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan tingkat elektabilitas sebesar 7,5%. Sementara, putri Megawati, Ketua DPR RI Puan Maharani, menempati posisi keempat dengan tingkat elektabilitas sebesar 5,7%.
Adapun posisi kelima diduduki Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 4,6%. Posisi keenam merupakan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh 2,5%. Kemudian, disusul oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto yang memiliki elektabilitas sebesar 1,7% kendati pun telah melakukan kampanye sebagai capres.
Lalu, posisi kedelapan adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan elektabilitas 0,6%. Disusul Presiden PKS Ahmad Syaikhu dengan elektabilitas 0,5% dan Ketua PPP Suharso Monoarfa dengan elektabilitas 0,3%.
Sementara responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 26,8%.
Adapun survei SMRC itu dilakukan pada 8 sampai 16 Desember 2021 dengan responden yang dipilih secara acak sebanyak 2.420 orang yang diambil dari populasi seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 2.062 responden dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2% pada tingkat kepercayaan 95%. (roma)