Kadis Kopundag Maros Jamin Pedagang Pasar Lama Dapat Lapak dan Tempat di Pasar Tramo

Kadis Kopundag dan UMKM, To Wadeng, saat memberi keterangan pers di Warkop Pettarani, Maros. (Foto: Ist)

Renovasi Pasar Lama menjadi Pasar Raya segera dilaksanakan tahun ini, dengan anggaran Rp30 milyar. To Wadeng menjamin, semua pedagang yang pindah ke Pasar Tramo,mendapat prioritas tempat jika Pasar Raya selesai dibangun. “Saya jaminan, ‘tanda tangan darah’ sekalipun,” katanya.
menitindonesia, MAROS – Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan (Kopundag) dan UMKM, To Wadeng Pananrang, menyampaikan rencana relokasi pedagang Pasar Lama Maros ke Pasar Tradisional Modern (Tramo) harus dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan nanti, karena tahun ini Pemkab Maros merencanakan merenovasi pasar lama menjadi Pasar Raya segera dimulai.
“Relokasi pedagang di Pasar Lama yang masih terisah, akan dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan, karena rencana pembangunan Pasar Raya Maros segera dimulai,” kata To Wadeng Pananrang, saat memberikan keterangan pers, di Warkop Pettarani, Jalan Gladiol, Maros, Rabu (30/3/2022).
To Wadeng mengungkapkan, semula, memang hanya tersedia 60 lapak untuk pedagang Pasar Lama yang belum direlokasi. Kemudian data yang ada di Kopundag bertambah jumlahnya karena adanya pedagang yang tidak mendaftarkan diri sejak awal.
Untuk mengakomodir semua pedagang di Pasar Lama, kata dia, data pedagang kembali ditambah dan lapak dicukupkan menjadi 149 Lapak. Menurutnya, kalau sesuai data akhir, semua pedagang di Pasar Lama sudah terakomodir untuk mendapatkan lapak dan tempat berdagang di Pasar Tramo.
Dia mengungkapkan, bahwa tahun ini, anggaran renovasi Pasar Lama dari Kementerian Perdagangan RI sebanyak Rp4 milyar sudah harus direalisasikan, dan Pasar Lama harus segera direnovasi untuk dijadikan sebagai Pasar Raya Maros.
“Semua pedagang yang pindah ke Pasar Tramo, tetap diprioritaskan mendapat tempat di Pasar Raya nanti. Kami sangat memperhatikan kesejahteraan pedagang pasar dan mendorong agar UMKM bisa berkembang. Jadi pedagang harus percaya kepada pemerintahnya,” ujar To Wadeng.
Terkait penempatan pedagang di Pasar Tramo, To Wadeng mengatakan, pihaknya sementara mengatur klaster lapak, di mana harus dipisahkan antara penjual ikan, dan penjual campuran. Dia juga akan menggunakan sistim undian kepada pedagang untuk penentuan posisi lapak mereka.
“Percayakan kepada kami untuk mengaturnya agar tertata, tertib dan nyaman sesuai arahan Bupati Maros, Pak Chaidir dan Wabup, Ibu Suhartina, yang menginginkan agar relokasi pedagang nerlangsung tertib dan tertata baik supaya pembeli dan penjual bertransaksi secara nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Tramo, Jufri Hamdan, yang turut mendampingi Kadis Kopumdag dan UMKM, To Wadeng, mengungkapkan, bahwa relokasi pedagang di pasar lama sudah harus dilaksanakan pada hari Jum’at dan hari Minggu nanti.
Jufri Hamdan mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan lokasi yang nyaman bagi penjual dan pembeli dengan penataan yang adil dan tidak merugikan semua pihak, baik bagi penjual maupun bagi pengunjung.
Dia juga meminta, agar para pedagang pasar lama berkenaan pindah dengan tertib tanpa riak-riak, sebab, kata dia, transaksi jual beli di Pasar Tramo yang akan menjadi Pasar Induk di Maros pasti ramai, apalagi selama bulan Ramadhan nanti.
“Semua sudah direncanakan secara matang, juga penempatan lapaknya tetap akan dilakukan secara adil, tertib dan tertata dengan baik. Kami jamin, Pasar Tramo nanti akan ramai dengan pengunjung untuk berbelanja, apalagi di Bulan Ramadhan,” pungkasnya. (asrul nurdin)