Oknum TNI POM AD Buka Police Line Jety PT KSI di Kolaka Utara, PILHI: Anggota TNI Dilarang Jadi Beking Pengusaha

Police Line Bareskrim Polri di Jety KSI, Kolaka Utara, dan pelaku diduga Anggota POM AD yang membuka garis polisi tersebut. (Foto: Ist)
menitindonesia, KENDARI – Garis Polisi (Police Line) yang dipasang petugas dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri di wilayah Jety pengangkutan ore nikel milik PT Kasmar Samudra Indonesia (KSI) di Kolaka Utara, telah dibuka oleh oknum Anggota POM TNI AD, Jumat (29/7/2022), malam.
Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (LSM-PILHI), Syamsir Anchi, mengatakan, bahwa police line terhadap Jety milik PT KSI, yang dipasang oleh Bareskrim Polri, karena adanya laporan masyarakat jika PT KSI tidak memiliki izin dari Kementerian Perhubungan.
Menurut Timses Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 ini, menyebutkan selain diduga tidak memiliki izin dari Kemenhub, Jety tersebut juga diduga sering digunakan untuk tempat mengangkut ore nikel secara ilegal (praktik koridor) dengan memakai dokumen terbang.
“Sangat disayangkan kalau ada oknum yang membuka police line yang sudah dipasang oleh Bareskrim Polri di Jety KSI. Ini kan menandakan bahwa area tersebut dalam penyelidikan polisi, jadi harus disterilkan,” kata Syamsir Anchi.
Sesuai informasi yang didapatkannya, Syamsir Anchi mengatakan, police line di Jety PT KSI telah dibuka oleh oknum Anggota TNI POM AD, saat tengah malam.
Menurutnya, perbuatan oknum TNI tersebut, melanggar aturan, yakni Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, ada larangan bagi TNI berbisnis, dan melawan  perintah Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, yang melarang Anggota TNI untuk menjaga atau menjadi beking pengusaha. Apalagi, kata dia, jelas-jelas di situ sudah ada police line yang dipasang Bareskrim untuk kepentingan penegakan hukum.
Aitivis 98 ini meminta agar oknum yang melindungi penambang nikel yang melanggar hukum di Kolaka Utara ini, segera ditertibkan. “Ini tak bisa dibiarkan, karena bisa mencoreng citra TNI yang saat ini sedang bagus-bagusnya dan dipercaya publik,” pungkasnya. (roma)